Langsung ke konten utama

ANEKDOT

A. Definisi. Ciri, dan Jenis Anekdot 

1. Definisi Teks Anekdot

    Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau orang terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Orang-orang penting yang diceritakan dalam anekdot bermacam-macam, seperti tokoh politik, sosial, dan agama. Sementara itu, peristiwa yang diceritakan dalam anekdot merupakan peristiwa nyata dalam kehidupan sehari-hari. Namun seiring perkembangan zaman anekdot juga digunakan untuk menceritakan tokoh dan peristiwa fiktif.

    Anekdot mengandung humor. Humor dalam anekdot dibentuk dengan kelucuan atau kekonyolan tokoh. Tindakan ataupun ucapan tokoh menimbulkan humor karena adanya peristiwa ganjil yang mendasarinya. Humor juga dapat diciptakan melalui permainan kata, makna, ataupun pelesetan terhadap suatu kata ataupun frasa.

    Humor dalam anekdot bukan hanya bersifat menghibur. Biasanya, dalam humor suatu anekdot terdapat kritik dan sindiran yang disampaikan secara halus dalam cerita. Bagian penyampaian kritik  ataupun humor dalam anekdot dapat ditemukan dalam bagian krisis dan reaksi. Pada kedua bagian itulah biasanya amanat juga disampaikan oleh penulis anekdot.

2. Ciri Teks Anekdot

    Anekdot merupakan jenis teks narasi. Namun, ada beberapa aspek yang membedakan anekdot dengan teks cerita lainnya. Berikut beberapa ciri teks anekdot yang membedakannya dengan teks lainnya.

a. Teks anekdot bersifat humor atau lelucon, artinya teks anekdot berisikan kisah-kisah lucu atau bualan.

b. Bersifat menggelitik, artinya teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan yang ada dalam teks.

c. Bersifat menyindir, artinya isi dalam teks anekdot terkadang menyindir sebagian kelompok tertentu.

d. Menceritakan orang penting, seperti pejabat ataupun tokoh terkenal, tetapi bisa juga orang biasa.

e. Memiliki tujuan tertentu.

f. Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng.

g. Menceritakan karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan realistis.

3. Jenis Anekdot

a. Berdasarkan sifat peristiwanya

1. Anekdot Nonfiksi        

    Anekdot nonfiksi adalah anekdot yang menceritakan peristiwa nyata dengan tokoh dan latar sebenarnya. Faktanya, sulit membuktikan bahwa sebuah anekdot berasal dari kisah nyata atau bukan. Namun, kesulitan tersebut tidak berarti anekdot nonfiksi tidak ada. Pengalaman lucu dalam kehidupan sehari-hari dapat diceritakan kembali sesuai kenyataan sebenarnya. 

2.  Anekdot Fiksi

    Anekdot fiksi adalah anekdot yang menceritakan kisah fiksi atau khayal. anekdot fiksi menggunakan tokoh rekaan atau latar rekaan. Akan tetapi, kadang-kadang terdapat  anekdot dengan bukan rekaan. Namun, latar yang digunakan anekdot tersebut bersifat fiktif. Sebaliknya, kadang-kadang digunakan latar bukan rekaan atau benar-benar ada. Namun, pada anekdot tersebut tokoh yang digunakan bersifat fiktif.

b. Berdasarkan Tokoh

1. Anekdot Tokoh Terkenal

a. Anekdot Tokoh Terkenal Nonfiksi

     Anekdot tokoh terkenal nonfiksi bersumber dari kisah-kisah nyata yang dilakoni oleh tokoh-tokoh terkenal. Anekdot ini sering diceritakan sendiri oleh tokoh bersangkutan atau oleh orang lain yang mengetahui kejadian sebenarnya.

b. Anekdot Tokoh Terkenal Fiksi

   Anekdot tokoh terkenal fiksi menceritakan kisah tokoh terkenal yang merupakan hasil rekaan pengarangnya. Tokoh tersebut dapat diambil dari tokoh film, tokoh novel, atau tokoh dongeng. Contoh anekdot tokoh terkenal berupa fiksi adalah anekdot Abu Nawas.

2. Anekdot Sufi

     Anekdot sufi adalah anekdot yang menceritakan kisah-kisah sufi atau pemuka agama. Anekdot sufi menceritakan pengalaman sehari-hari seorang sufi. Sufi yang menjadi tokoh dalam anekdot ini bersifat nonfiksi ataupun fiksi.

3. Anekdot Binatang

        Anekdot binatang adalah anekdot yang menggunakan tokoh seekor binatang. Anekdot ini mengumpamakan binatang seperti manusia. Dalam anekdot ini, binatang dapat berbicara dan berpikir seperti manusia. Anekdot ini seering digunakan untuk menentukan nilai-nilai kehidupan. Namun, anekdot ini juga dapat digunakan untuk mengkritik. 

c. Berdasarkan Tujuan

1. Anekdot Kritik

2. Anekdot Nasihat

3. Anekdot Hiburan

                                                      

                                                  Antrean Raskin

    Alkisah suatu hari ada pembagian beras untuk keluarga miskin alias raskin di balai desa. Karena antrean terlalu panjang, salah satu warga yang ikut mengantre pun marah-marah

    "Ini pasti gara-gara kepala desa yang korupsi, kita jadi susah begini." kata warga tersebut.

    Karena jengkel, dia lantas mendatangi rumah kepala desa sembari berkata, "Kalau begini caranya, saya akan melengserkan kepala desa sekarang juga."

    Sesampainya di rumah kepala desa, ternyata sudah banyak orang mengantre untuk menghakimi kepala desa. Bahkan, antrean di rumah kepala desa lebih panjang dari pada antrean di tempat pembagian raskin.

    Warga yang tadi meninggalkan antrean pembagian raskin dengan kesal ngomel sendiri, "Kalau harus ngatre juga, mendingan ngantre raskin.

B. Mengevaluasi Makna Tersirat dalam Teks Anekdot 

    1. Mendata Pokok-Pokok Isi dalam Teks Anekdot 

    Anekdot termasuk teks narasi. Sebuah teks narasi mempunyai pokok-pokok isi yang menyusun cerita. Pokok-pokok isi tersebut dapat ditemukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan isi cerita. Kita dapat menggunakan kata tanya apa, siapa, kapan, di mana, dan mengapa.

    2. Mengidentifikasi Makna Tersirat dalam Teks Anekdot

    Anekdot adalah sebuah cerita yang mengandung makna tersirat. Makna tersirat dalam anekdot dapat diketahui setelah Anda membaca keseluruhan cerita. Makna tersurat dalam suatu anekdot dapat berupa pesan, kritik, ataupun nasihat. 

C. Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot

    1. Struktur Teks Anekdot

        Struktur teks anekdot yaitu abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda

    2. Kebahasaan Teks Anekdot

        a. Menggunakan kalimat retoris

        b. Menggunakan konjungsi waktu

        c. Menggunakan kalimat tanya

        d. Menggunakan kalimat imperatif

        e. Menggunakan kalimat seru

Postingan populer dari blog ini

Teks Ceramah

 A. Definisi dan Ciri-Ciri Ceramah     1. Definisi Ceramah          Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ceramah adalah pidato oleh seseorang di hadapan banyak pendengar mengenai suatu hal atau pengetahuan. Ceramah juga berarti penuturan bahan pembelajaran secara lisan. Ceramah merupakan pidato yang bertujuan untuk memberikan nasihat dan petunjuk mengenai suatu permasalahan kepada audiensi yang bertindak sebagai pendengar. Secara umum, ceramah mempunyai pengertian tentang suatu kegiatan berbicara di depan umum dalam situasi tertentu untuk tujuan tertentu dan kepada pendengar tertentu.         Pada dasarnya, pidato, ceramah, dan khotbah memiliki persamaan, yakni pengungkapan pikiran di hadapan banyak orang. Namun, dalam pelaksanaannya, antara pidato, ceramah, dan khotbah memiliki perbedaan. Pidato sering kita ikuti dalam acara-acara resmi, misalnya seminar, rafat pleno,. Ceramah diadakan untuk acara-acara tertentu, misalnya ceramah tentang kedisiplinan berlalu lintas, ceramah tentan

Teks Laporah Hasil Observasi

            Sebuah laporan hasil observasi dapat disajikan dalam bentuk teks tertulis maupun teks lisan. Kamu sering melakukan observasi atau pengamatan, tetapi belum memahami cara menyusun teks laporannya dengan baik. Untuk itu, kamu perlu memerhatikan penyusunan laporan hasil observasi yang kamu dengar atau kamu baca dari media televisi, koran, majalah, atau internet. A. Pengertian, Ciri-Ciri, Sifat, dan Contoh Teks Laporan Hasil Observasi 1. Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi          Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yang didasarkan pada hasil kegiatan observasi/pengamatan. Kegiatan observasi merupakan kegiatan pengumpulan data atau informasi melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat di lapangan atau lokasi. 2. Ciri-Ciri Teks Laporan Hasil Observasi     Teks laporan hasil observasi memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan teks lain.     1. Bersifat objektif, global, dan universal     2. Objek yang dibicar