“Aku… berada dimana ?” Ucapku.
“Benda apa ini? Cahayanya
begitu terang.” Ucapku.
Setelah itu, akupun berdiri,
aku mencoba untuk berjalan. Dalam perjalanan, aku melihat benda hijau. Tapi,
benda hijau itu, menghalangi cahaya terang dari benda yang di atas itu.
“Bagaimana bisa cahaya yang
seterang itu tidak dapat menembus benda hijau yang diatas itu, padahal
cahayanya begitu terang menyilaukan mataku.” begitu pikirku.
Aku pun beristirahat di bawah
benda itu. Entah mengapa, ketika aku berada di bawah benda itu, aku merasa
sangat nyaman, aku pun tertidur.
“Halo manusia, hari yang
cerah untuk beristirahat bukan ?”
Aku kebingungan dengan apa
yang dia katakan. Manusia ? Pohon ? apa itu ? aku pun menanyainya tentang
perkataannya.
“Apa itu manusia ?” Tanyaku
“Manusia itu, adalah dirimu
ini, makhluk yang berakal, berperasaan, dan berkeinginan tinggi namun hanya
mengikuti naluri dan nafsu mereka.”
“Lalu, binatang itu apa ? Oh ya
tadi kamu mengatakan pohon, pohon itu apa ?”Tanyaku kembali.
“Binatang itu, adalah makhluk
juga sepertimu tapi mereka tidak berakal, mereka hanya melakukan apa yang
mereka ingin lakukan, ketika mereka ingin makan, ketika mereka memertahankan
wilayah mereka, ketika mereka ingin mencari pasangan, mereka belomba-lomba
untuk membunuh sesama mereka.” Jawab benda itu.
“Pohon itu, makhluk hidup,
tapi mereka sama sekali tidak memiliki akal dan nafsu, mereka tidak bisa
bergerak bebas seperti makhluk yang lainnya, mereka membuat makanan mereka
sendiri dari lingkungannya dan akhirnya makhluk lain mengambilnya begitu saja.”
Jawabnya.
“Hmm… menurutmu kita berada
di mana sekarang ?” tanyaku.
“Kita saat ini berada di
dunia ‘irasional’, dunia hampa, tak terbatas luasnya, dan tidak dapat
dicapai oleh akal manusia.” Jawab benda itu semakin membuatku tidak mengerti. Benda itu menjulurkan tangannya ke hadapanku. Kuraih tangannya dan
berdiri, kami pun berjalan menelusuri dunia ini.
“Itu laut, tempat yang indah
bukan ?”
Kami melanjutkan perjalanan,
aku berjalan sambil melihat sekitar. Walau yang terlihat hanya benda benda
hijau kecil yang terhampar luas. Setelah lama berjalan, aku melihat benda hijau
yang sangat besar. Awalnya aku mengira benda besar itu adalah benda hijau kecil
yang kuinjak ini, tapi setelah kutanya ke benda itu adalah tempat yang disebut
pegunungan.
Kami terus berjalan sampai
benda yang bersinar di atas itu hampir jatuh. Aku bertanya-tanya, apa yang
terjadi kalau benda bersinar itu jatuh ke tempat ini. Benda itu lalu menjawabku,
bahwa benda bersinar itu tidak jatuh, tetapi pergi menjauhi kami.
Tak lama kemudian, benda
bersinar itu menghilang, tempatku menjadi gelap karena tidak ada cahayanya.
Kamipun diam dan beristirahat. Kulihat atasku begitu banyak benda kecil yang
bersinar, cahayanya tidak begitu terang dan tidak panas sama sekali.
“Itu adalah bintang, mirip
seperti benda yang bersinar tadi, namun tempatnya jauh lebih tinggi dari benda
itu.” Jawab benda disampingku.
Aku berdiri dan berkeliling
di sekitar tempatku berada.
“Heee, apakah itu matahari ? berarti
adakalanya dia akan menjauhi tempat ini.”