Pengertian Teks Negosiasi
Teks negosiasi adalah teks yang berisi proses tawar-menawar antara dua pihak atau lebih untuk mencapai kesepakatan bersama yang saling menguntungkan. Negosiasi bertujuan untuk menyelesaikan perbedaan kepentingan dengan cara musyawarah.
Ciri-Ciri Teks Negosiasi
-
Melibatkan dua pihak atau lebih yang memiliki kepentingan berbeda.
-
Mengandung proses tawar-menawar untuk mencapai kesepakatan.
-
Bersifat persuasif, artinya salah satu pihak meyakinkan pihak lain agar menerima usulannya.
-
Menyertakan argumen logis untuk memperkuat posisi tawar masing-masing pihak.
-
Menghasilkan keputusan yang menguntungkan semua pihak (win-win solution).
Jenis-Jenis Teks Negosiasi
-
Negosiasi Formal → dilakukan dalam situasi resmi, seperti perundingan bisnis atau diplomasi.
-
Negosiasi Informal → terjadi dalam kehidupan sehari-hari, seperti tawar-menawar di pasar.
-
Negosiasi Internal → terjadi dalam organisasi atau perusahaan, misalnya antara karyawan dan manajer.
-
Negosiasi Eksternal → dilakukan antara dua organisasi atau individu yang berbeda kepentingan, seperti negosiasi dagang antara penjual dan pembeli.
Struktur Teks Negosiasi
-
Pembukaan → salam dan perkenalan antara pihak-pihak yang bernegosiasi.
-
Penyampaian Permintaan → salah satu pihak menyampaikan keinginan atau kebutuhannya.
-
Penawaran → terjadi tawar-menawar antara kedua pihak.
-
Kesepakatan → kedua belah pihak mencapai kesepakatan bersama.
-
Penutup → mengakhiri negosiasi dengan kesimpulan dan salam penutup.
Ciri Kebahasaan Teks Negosiasi
-
Menggunakan bahasa persuasif untuk meyakinkan pihak lain.
-
Bersifat interaktif dengan adanya dialog atau percakapan.
-
Menggunakan kalimat efektif dan logis untuk menyampaikan maksud dengan jelas.
-
Mengandung kata-kata negosiasi, seperti "bagaimana jika", "saya setuju tetapi", "bolehkah kita mempertimbangkan", dll.
Contoh Teks Negosiasi dan Pembahasannya
Situasi: Seorang pembeli menawar harga baju di pasar.
Pembeli: "Bu, berapa harga baju ini?"
Penjual: "Ini harganya Rp150.000, Mbak."
Pembeli: "Wah, kalau Rp150.000 terlalu mahal. Bisa kurang, Bu?"
Penjual: "Ini bahan bagus, Mbak. Saya kasih Rp130.000, deh."
Pembeli: "Kalau Rp100.000 bagaimana, Bu?"
Penjual: "Wah, kalau segitu saya rugi. Rp120.000, deh, final."
Pembeli: "Baiklah, saya ambil satu."
Penjual: "Terima kasih, Mbak!"
Pembahasan:
-
Pembeli menyampaikan permintaan (ingin membeli baju).
-
Proses tawar-menawar terjadi (pembeli menawar harga, penjual menawarkan harga terbaik).
-
Kesepakatan tercapai (harga disepakati di Rp120.000).
-
Diakhiri dengan salam dan transaksi selesai.
Contoh analisis struktur teks negosiasi di atas:
Analisis Struktur Teks Negosiasi
-
Pembukaan
-
Pembeli: "Bu, berapa harga baju ini?"
-
Bagian ini berfungsi sebagai pembuka percakapan. Pembeli memulai interaksi dengan menanyakan harga barang.
-
-
Penyampaian Permintaan
-
Penjual: "Ini harganya Rp150.000, Mbak."
-
Pembeli: "Wah, kalau Rp150.000 terlalu mahal. Bisa kurang, Bu?"
-
Pada tahap ini, penjual menyampaikan harga awal, dan pembeli mengajukan permintaan agar harga diturunkan.
-
-
Penawaran
-
Penjual: "Ini bahan bagus, Mbak. Saya kasih Rp130.000, deh."
-
Pembeli: "Kalau Rp100.000 bagaimana, Bu?"
-
Penjual: "Wah, kalau segitu saya rugi. Rp120.000, deh, final."
-
Terjadi proses tawar-menawar. Penjual menawarkan harga lebih rendah, pembeli kembali menawar dengan harga lebih murah, hingga akhirnya penjual memberikan harga final.
-
-
Kesepakatan
-
Pembeli: "Baiklah, saya ambil satu."
-
Pada bagian ini, pembeli menerima harga yang ditawarkan oleh penjual. Kesepakatan pun tercapai.
-
-
Penutup
-
Penjual: "Terima kasih, Mbak!"
-
Bagian ini menutup proses negosiasi dengan ucapan terima kasih.
Analisis Ciri Kebahasaan Teks Negosiasi
-
Menggunakan Kalimat Persuasif
-
Contoh: "Ini bahan bagus, Mbak. Saya kasih Rp130.000, deh."
-
Kalimat ini digunakan oleh penjual untuk meyakinkan pembeli bahwa harga yang ditawarkan sudah sesuai dengan kualitas barang.
-
-
Menggunakan Kalimat Interaktif (Dialog Dua Arah)
-
Contoh:
-
Pembeli: "Bu, berapa harga baju ini?"
-
Penjual: "Ini harganya Rp150.000, Mbak."
-
-
Dialog ini menunjukkan adanya komunikasi langsung antara dua pihak yang bernegosiasi.
-
-
Menggunakan Kalimat Efektif dan Logis
-
Contoh: "Kalau Rp100.000 bagaimana, Bu?"
-
Kalimat ini langsung pada inti negosiasi, yaitu penawaran harga, tanpa tambahan informasi yang tidak perlu.
-
-
Menggunakan Kata-Kata Negosiasi
-
Contoh:
-
"Bisa kurang, Bu?" → menunjukkan permintaan diskon.
-
"Kalau Rp100.000 bagaimana, Bu?" → memberikan tawaran harga yang lebih rendah.
-
"Rp120.000, deh, final." → menyatakan harga akhir yang tidak bisa ditawar lagi.
-
-
-
Menggunakan Kalimat Kesepakatan
-
Contoh: "Baiklah, saya ambil satu."
-
Kalimat ini menandakan bahwa pembeli menerima tawaran terakhir dari penjual, yang berarti negosiasi telah mencapai kesepakatan.
-
-
Menggunakan Kalimat Penutup
-
Contoh: "Terima kasih, Mbak!"
-
Ucapan terima kasih menandai akhir dari negosiasi dengan suasana yang tetap baik antara kedua pihak.
-