Langsung ke konten utama

Saudari Yang Terlupakan


            Di pagi yang cerah, disebuah kerajaan lahirlah sepasang putri kembar yang bernama Sophie dan Sophia. Sophie terlahir normal sedangkan Sophia, ya Sophia terlahir memiliki kekuatan. Raja dan ratu takut akan hal itu. Takut kekuatan Sophia menjadi sebuah kutukan, ancaman bagi kerajaan. Karena itu, Sophia diasingkan di sebuah kastil tua, ia ditinggalkan bersama seorang penyihir bernama Syletrha. Semua menghilangkan informasi tentangnya. Tanpa ada yang mengetahui kerajaan mereka memiliki putri kembar. Benar-benar hilang.

Sudah 8 tahun sejak kelahiran itu. Sophie tumbuh menjadi putri kecil yang luar biasa. Walau ia adalah seorang putri tunggal kerajaan, sifat dan sikapnya tidak menunjukkan bahwa ia adalah seorang putri tunggal. Ia tidak manja, ia tidak sombong, ia seorang putri yang mandiri. Delapan tahun berlalu, keberadaan Sophia memang benar-benar telah terahasiakan. Belum ada yang mengetahuinya.

Tepat hari itu, di saat umur Sophie menginjak angka enam belas tahun. Di saat ia seharusnya berbahagia, selruh kerajaan berduka. Raja dan ratu mereka telah meninggal saat badai menenggelamkan kapal mereka.

Usai pemakaman, Sophie dipanggil penasihat kerajaan di ruang tahta. Dan disinilah ia sekarang, dengan gaun yang kusut dan wajah yang dipenuhi bekas air mata, ia terduduk dilantai marmer yang dingin ruang tahta seorang diri, sambil memegangi sebuah surat wasiat dari orangtuanya.

 “Maafkan kami yang menyembunyikan ini darim. Kau memiliki kembaran. Seorang putri yang sama cantiknya denganmu. Carilah ia, ......”

Begitulah akhir dari surat itu. Beberapa kapa kata yang dapat membuat Sophie menjaadi rapuh.

 “Semua pertimbangan ada di tanganmu. Disaat umurmu menginjak 17 tahun, kau harus mengisi jabatanmu.”

Kata-kata penasihat kerajaan masih terngiang ditelinganya. Biarkanlah ia sendiri dulu, biarkanlah ia beradaptasi dengan semua fakta in, biarkanlah ia merenungi takdir yang membawanya.

Bagaimana perasaanmu disaat dimana seharusnya kau mengisi masa mdamu dengan hal-hal yang berbahagia, kau dikejutkan oleh fakta dimana kau ssebenarnya memiliki kembaran dan fakta dimana tidak lama lagi kau harus menjadi ratu dan kehilangan masa mudamu untuk bersenang-senang? Tentu saja berat. Tetapi tidak dengn Sophie. Ia memang seorang putri yang luar biasa. Ia berhasil tegar. Sehari setelah peritiwa itu, ia telah kembali menjadi putri Sohie yang ceria dan bersemangat.

 “Tunggulah aku Sophia.” Ucapnya sebelum pergi dari kerajaan. Ia akan mulai mencari saudarinya. Ia sungguh putri yang luar biasa. Ia bisa bangkit dan bangun hannya semalam. Kini ia sudah siap kemana takdir akan membawanya.

***

Sudah setengah tahun semenjak ia pergi dari kerajaan. Ia masih ingat hari dimana ia pergi. Lama tidak keluar keajaan membuatnya merasa canggung dengan dunia luar. Namun sekarang ia sudah menyatu dengan dunia luar. Ia dapat merasakan sejenak bagaimana hidup seperti rakyat biasa disini. Ada kerinduan dengan kerajaannya. Tapi ia sudah membulatkan tekad tidak akan kembali sebelum membawa pulang saudarinya apapun yang terjadi. Lagipula ia sudah sangat jauh dari kerajaan. Disini ia juga masih bisa bersenang-senang sembari mencari informasi tentang keberadaan Sophia.

Klining .............                                                                                                 

Pintu kedai tempat Sophie berada terbuka, masuklah seorang wanita tua berpakaian serba hitamdengan jubah hitam. Ia membeli beberapa kue sebelum balik pergi.

“Maaf bi, siapa wanita itu? Apakah ia warga sini?” Sophie bertanya pada bibi penjaga kedai.

 “Dia seorang penyihir, tinggal di kastil tua tidak jauh dari sini.” Jawab bibi itu.

 “Penyihir?” tanya Sophie lagi.

 “Ya, kau tahu, dia memiliki putri yang cantik. Mirip sekali denganmu”

“Mirip sepertiku?”

 “ Ya putri, sebaiknya aku kembali bekerja, nikmati makananmu.” Kata bibi itu sebelum berlalu.

           ‘Mungkinkah?‘ bisa ditebak apa yang ada di pikiran Sophie.

           Sophie berencana mengikuti wanita penyihir itu, ia tinggalkan makanannya dan segera menyusul wanita penyhir itu sebelum tertinggal.

           Ia mengendap-endap di belakang wanita itu. Ia terus mengikuti wanita itu masuk ke dalam hutan lebat dengan masih mengendap-endap. Hingga ia tiba disebuah lembah yang sangat indah. Terhampar bunga dan sungai yang berliku-liku. Di atas bukit itu berdirilah kastil tua yang cukup mengerikan.‘ jika ini tempat tinggal Sophia selama ini, ia pasti berbahagia ‘ batin Sophie. Ia hendak tetap mengikti wanita penyihir sebelum dia sadar, bahwa ia masih menjadi penguntit.

          Tidak lama kemudian, keluarlah dari dalam kastil itu seorang gadis yang sebaya dengan Sophie. Dan yang membuat Sophie terkejut, ia sangat mirip dengan dirinya. Ia sangat yakin, gadis itu adalah kembarannya, Sophia.

           Ia tidak dapat mengontrol dirinya, ia sangat merindukan saudarinya, saudari yang baru pertama kali dilihatnya. Ia berlari menuju gadis itu. Dan tiba-tiba dengan satu kedipan mata, semua berhenti, bak vidio film yang di-pause.

           ‘Apa ini? Apa yang terjadi? Sophia tolong aku, apa yang terjadi?‘ teriak Sophie walau hanya terdengar suara gagak. Sophia masih terlalu shok., ia hannya menatap gadis bak cerminannya ini dalam diam sambil berbisik ‘siapa  dirimu‘ Sophie mengetahui sekarang, kekuatan apa yang dimiliki kembarannya ini, merubah sesuatu menjadi batu. Hannya air mata yang mampu diperlihatkan Sophie. Sophia menghentikan kekuatannya. Dan saat itu juga, Sophie memeluknya.

     “Siapa dirimu?” bisiknya.

     “Ini aku Sophie.”

     “Sophie”

     “Ya, pulanglah bersamaku Sophia”

     “Maaf, aku tidak mengerti”.

Sophie langsung menceritakan semuanya.

     “Apa aku bisa mempercayaimu?” tanya Sophia

     “Aku mohon percayalah”

     “Lalu mengapa aku dibuang”

     “Karena kekuatanmu tadi Sophia”

     “Tapi kekuatanku...”

     “Kendalikan dirimu, aku percaya padamu”

     “Aku mempercayaimu”

     “Terimakasih saudariku”

     “Sophia dimana dirimu?!” teriak suara dari dalam

     “Sophie itu ibu!” ujar Sophia panik

     “Apa kau mencoba lari dariku?!” ucap seseorang yang dipanggil ibu oleh Sophia

     “Siapa itu, astaga aku tahu, kau Sophie?!” ujar wanita itu lagi

     “Iya, aku Sophie, aku akan membawa pukang Sophia” ucap sophie tegas

     “Tidak semudah itu! Keluargamu memberikannya untukku, dan sekarang kau ingin mengambilnya dariku? Tidak bisa, enyahlah kau!!!”

           Dengan satu kedipan mata, wanita penyihir itu berubah menjadi batu saat ia akan menerkam Sophie. Sophia langsung memeluk batu itu dan berkata...

“Terimakasih banyak untuk semuanya ibu. Aku telah menemukan keluargaku.   Aku akan terbebas dari ikatam jahatmu. Dan tidak akan kubiarkan siapapun melukai saudariku. Maaf ibu, terimakasih.”

Ternyata selama ini penyihir itu tidak memperlakukan Shopia dengan baik. Setiap pekerjaan rumah dikerjakan oleh Shopia, tak jarang Shopia dipukuli oleh penyihir yang dipanggilnya ‘ibu’ itu.

Dengan begitu, sepasang saudari kembar itu kembali ke kerajaan. Mereka benar-benar disambur meriah. Terutama Sophia, ia benar-benar diterima dengan suka hati. Jauh di dalam hutan, penyihir wanita masih membatu.

Inilah akhir yang bahagia, di mana putri kerajaan yang tersingkirkan telah kembali. Biarkanlah masa lalu yang kelam tenggelam oleh waktu. Biarkanlah mentari itu bersinar.

“Aku menyayangimu Sophia”

Postingan populer dari blog ini

Teks Ceramah

 A. Definisi dan Ciri-Ciri Ceramah     1. Definisi Ceramah          Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ceramah adalah pidato oleh seseorang di hadapan banyak pendengar mengenai suatu hal atau pengetahuan. Ceramah juga berarti penuturan bahan pembelajaran secara lisan. Ceramah merupakan pidato yang bertujuan untuk memberikan nasihat dan petunjuk mengenai suatu permasalahan kepada audiensi yang bertindak sebagai pendengar. Secara umum, ceramah mempunyai pengertian tentang suatu kegiatan berbicara di depan umum dalam situasi tertentu untuk tujuan tertentu dan kepada pendengar tertentu.         Pada dasarnya, pidato, ceramah, dan khotbah memiliki persamaan, yakni pengungkapan pikiran di hadapan banyak orang. Namun, dalam pelaksanaannya, antara pidato, ceramah, dan khotbah memiliki perbedaan. Pidato sering kita ikuti dalam acara-acara resmi, misalnya seminar, rafat pleno,. Ceramah diadakan untuk acara-acara tert...

Teks Laporah Hasil Observasi

            Sebuah laporan hasil observasi dapat disajikan dalam bentuk teks tertulis maupun teks lisan. Kamu sering melakukan observasi atau pengamatan, tetapi belum memahami cara menyusun teks laporannya dengan baik. Untuk itu, kamu perlu memerhatikan penyusunan laporan hasil observasi yang kamu dengar atau kamu baca dari media televisi, koran, majalah, atau internet. A. Pengertian, Ciri-Ciri, Sifat, dan Contoh Teks Laporan Hasil Observasi 1. Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi          Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yang didasarkan pada hasil kegiatan observasi/pengamatan. Kegiatan observasi merupakan kegiatan pengumpulan data atau informasi melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat di lapangan atau lokasi. 2. Ciri-Ciri Teks Laporan Hasil Observasi     Teks laporan hasil observasi memiliki ciri-ciri yang membedakann...

ANEKDOT

A. Definisi. Ciri, dan Jenis Anekdot   1. Definisi Teks Anekdot     Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau orang terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Orang-orang penting yang diceritakan dalam anekdot bermacam-macam, seperti tokoh politik, sosial, dan agama.  Sementara itu, peristiwa yang diceritakan dalam anekdot merupakan peristiwa nyata dalam kehidupan sehari-hari. Namun seiring perkembangan zaman anekdot juga digunakan untuk menceritakan tokoh dan peristiwa fiktif.     Anekdot mengandung humor. Humor dalam anekdot dibentuk dengan kelucuan atau kekonyolan tokoh. Tindakan ataupun ucapan tokoh menimbulkan humor karena adanya peristiwa ganjil yang mendasarinya. Humor juga dapat diciptakan melalui permainan kata, makna, ataupun pelesetan terhadap suatu kata ataupun frasa.     Humor dalam anekdot bukan hanya bersifat menghibur. Bia...