Langsung ke konten utama

Aku Masa(k) Tua

 

Kenalkan namaku kevin aldino,ibuku melahirkanku 1 april 2014 Di ragoon.Ayahku adalah seorang manajer di perusahaan besar di ragoon,sedangkan ibuku adalah seorang pengacara terkenal.aku tinggal bertiga beersama kedua orang tuaku,sampai suatu hari,di ulang tahunku yang ke 9 seoarang sosok monster datang mengusik keluargaku, rambutnya bagai penyihir jahat di film yang sering ku tonton ,kulitnya seperti lilin yang mencair,di wajahnya banyak terdapat choco chip yang tersebar, ada yang besar dan kecil,matanya itu selalu mengeluarkan lendir racun yang menjijikkan ,sosoknya yang bungkuk menambah kesan seram padanya,bau badanya ,uhhhh seperti bau bawang yang busuk, namun yang paling menakutiku adalah kenyataan bahwa dia adalah nenekku dan dia akan tinggal denganku sampai waktu yang tidak bisa ditentukan,alangkah lebih baik bagiku jika aku mati lebih dulu daripada aku harus serumah dengannya .aku sangat tidak menyukainya ,berbagai cara telah  aku lakukan untuk mengusirnya tapi anehnya dia selalu saja bisa menghindar entah itu keberuntungan atau tidak ,sebut saja aku cucu yang durhaka,tapi hei siapa sih yang tahan serumah dengan si tua bungkuk berbau tak sedap dirumahnya ,orang tuaku itu selalu sibuk jadi terkadang di rumah aku harus rela berbagi atap dengan sang monster.

Aku pernah menyembunyikan tongkatnya tapi ternyata ia memililiki banyak cadangan tongkat,aku pernah menyembunyikan kacamata tapi ia berhasil menemukannya,aku tak tau bagaimana caranya .dan kebiasaan buruk ini terus aku lakukan.di hari saat aku bertambah umur 1 tahun ,ia tiba-tiba menghilang tak tahu entah kemana .itu merupakam kado terindah bagiku ,akhirnya setelah 12 bulan lamanya aku dapat tidur nyenyak juga.pikirku akan begitu namun disaat aku tertidur datang seorang yang berwajah jauh lebih menyeramkan dari nenekku mukanya saaaaaaaaaangat menyeramkan,hidungnya sangat panjang dan ada tahi lalat besar menempel disana, ia mengenakan baju serba hitam,di kepalanya terdapat topi besar dan ditangannya ada tongkat yang kuyakini adalah tongkat sihir.

“apa kamu penyihir…?Mau apa ka..ka.. mu di kamarku”ucapku sedikit terbata

“Fufufufufu,Tenang saja anak manis aku disisni hanya datang untuk mendidikmu, bukan berniat jahat kepadamu jadi jangan takut “ucapnya.

“Apa kamu akan mengubahku menjadi kodok…?”

“Oh tentu saja tidak bocah,kutukan kodok itu hanyalah untuk pria hidung bukan untuk bocah hidung belang.ffufufu”jawabnya

“Lalu apa yang akan  kau lakukan…?”tanyaku lagi

“lihat dan tunggu saja”Ia mulai mengayun tongkatnya kearahuku,disekelilingku sudah ada banyak asap dan poooof

aku berubah………………….

“Hei,tidak terjadi apa-apa disini”ucapku

“Fufufufu sudah kubilang kan aku hanya datang untuk mendidikmu,bukan untuk mencelakaimu . tugasku disini sudah selesai jadi selamat tidur untukmu anak manis ,mimpi yang indah ya”ucapnya berbalik melengos pergi kearah pintu kamarku.

Aku sempat mengira dia akan menggunakan sapunya untuk pergi namun aku ingat kalua  dia hanya datang dengan membawa tongkat di tangan kanannya.aku berusaha mengejarnya namun di saat kubuka pintu kamarku tak ada apapun disana.kucoba melihatnya di sekelililng rumah tanpa meninggalkan kamarku ini,karna diluar sana lampunya di matikan dan aku takut nanti penyihirnya berubah pikiran ,jadi disnilah aku di atas ranjang  dengan seluruh badanku terbenam di selimut bergambar lightning mc queen.

Keeseokan harinya saat aku terbangun kepalaku tiba-tiba terasa  pusing,rasanya aku tidak bisa bergerak,ranjang nya hari ini terasa keras di tubuhku dan baunya seperti bau antiseptic, kurasakan ditanganku tergantung selang yang menggantung keatas,kutengelengokkan pandanganku keseluruh ruangan butuh beberapa saat bagiku untuk sadar bahwa ruangan ini bukan kamarku,ruangan ini jauh lebih sempit dan ada seorang pria disana, dekat sofa depan ranjangku .dia tertunduk aku tak mengenali siapa dia aku terus memperhatikannya mencoba menerka siapa si sosok pria rapi berpakaian kantoran itu,sampai akhirnya dia mengangkat kepalanya dan pandangan kami bertemu dia lalu berdiri menghampiriku raut wajahnya sendu sarat akan kecemasan namun disana juga ada kelegaaan yang terpancar.ia bertanya padaku

“Permisi nek apa nenek baik-baik saja…?aku tadi sudah  memanggilkan dokter untuk nenek jadi tolong tunggu sebentar,mungkin sebentar lagi dokter akan datang”ucapnya halus

aku hanya bisa terdiam,enggan membalas perkataan si penanya,ibu pernah berakata kepadaku untuk menghindari komunikasi dengan orang asing,terlebih lagi itu seorang pria

Tak lama kemudian kudengar derap  langkah kaki orang kearah ruanganku berada .kuyakin dialah dokternya.tapi tunggu ,sepertinya disini ada hal yang aneh ,aku ,rumah sakit, dan heiiiii nenek..? apa aku tak salah dengar,apa pria itu memanggilku nenek .

Sontak saja kubuka lebar mataku kusingkap selimut yang ada di badanku,aku bangun dalam kondisi sempurna berdiri.mereka nampak terkejut melihatku .apa yang aneh dengan itu.aku berteriak mengamuk aku tidak sudi dipanggil nenek, bagaimana mungkin pria yang nampak berpendidikan itu menyebut bocah kecil ini dengan sebutan nenek.aku berteriak tak terima sebutan yang diberikan,terlebih lagi si dokter dan suster nya juga memanggilku nenek.

“Tenang nek,nenek akan baik-baik saja ,saya jamin itu saya sudah menelpon keluarga nenek”

“Aku bukan nenek ,aku kevin aldino putra semata wayang keluarga aldino.umurku baru 11 tahun dan aku bukan tua bangka yang bau bawang busuk.”ucapku berteriak lantang namun yang terdengar malah suara wanita  seperti yang ada di rumahku.mereka tidak percaya,aku yakin itu. .kuhunuskan tatapan tajam kepada mereka,tapi mereka tidak menghiraukanku.

Kuperhatikan mereka yang nampak berbincang dengan berbisisik bisik,namun aku masih bisa mendengarnya kira- kira seperti inilah yang mereka katakan

“Dok saya mohon tolong sembuhkan beliau berapapun biayanya,tapi tolong jangan ajukan saya ke pihak polisi.sungguh saya tak sengaja menabraknya,karna dia tiba tiba melintas saat lampu merah baru saja dinyalakan”ucap si pria

“Tenang saja pak kami sudah memeriksanya, dia baik-baik saja mungkin hanya penyakit alzhemeir yang membuatnya seperti ini”kata si dokter

“Aku tidak pikun”,ucapku lantang “namaku kevin dan aku laki laki umurku 11 tahun sudah berapa kali kubilang kepada kalian.rumahku ada di jalan eddington,wallet 26 .antar  aku kesana dan akan kubuktikan kepada kalian”yakin ku

Mereka berdiskusi,nampak menimbang kataku-kataku.barulah setelah beberapa saat jawaban yang kutunggu-tunggu tiba”Baik nek kalau begitu…”

“Kevin,panggil aku kevin,aku bukan nenek-nenek”ucapku memotong

“Oke ,jadi kevin besok aku  akan mengantar anda  kerumah tapi dengan syarat untuk sementara waktu ini anda  menginap dulu dirumah sakit ini untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.besok pagi aku akan kembali pada pukul 10 jadi bersiap-siaplah”

“Awas saja kalau paman tidak datang” ucapku mengancam.

“Aku janji “balasnya kemudian

Setelah selesai mengecekku merekapun pergi meninggalkan ku diruang ini sendirian.Aku tak berani mendekat ke jendela takut akan menemukan monster di dalamnya meski kutahu ada yang aneh dari diriku tapi aku tak mau mengakui hal itu aku tak mau melihat ke tanganku,ku yakin badanku ini masih tegap,wajahku pasti bersih dan rambutkuuu? mungkin saja saat ini gondrong seperti bintang rock n roll, ah sudahlah aku masih tampan ucapku berbisik pada diri sendiri meski tak yakin semua itu benar.

Dalam hati aku merasa senang karna akhirnya aku dapat pulang kerumah ku .aku rindu rumah ku .rindu ayah dan ibu.apakah nanti mereka akan mengenaliku mengapa hal ini bisa terjadi padaku setelah lama merenung aku pun teringat penyihir yang mendatangiku semalam aku yakin hal ini pasti karna dia.Awas saja kalua penyihir itu ketemu akan ku laporkan ia ke polisi,dan ingatkan aku juga untuk menuntutnya ke pengadilan.

Prioritasku saat ini adalah tidur, tak kusangka menjadi nenek tua ternyata susah sekali,setiap bergerak rasanya tulang berderit derit seperti reok kursi kayu yang digoyangkan .tak butuh waktu yang lama bagiku untuk jatuh tertidur diatas ranjang sempit rumah sakit meski sayup sayup masih ku dengar kendaraan diluar sana yang saling berebut memencet bel terbanyak dan tercepat  hal ini tak mengusikku jatuh ke pelukan ranjang keras si rumah sakit.

Keesokan harinya paman itu kembali lagi,ia menepati janjinya.kusebutkan alamat rumahku .

“Rumahku ada di jalan simpang siur gang cempaka no 23 ucapku mantap dengan senyum yang merekah”

Ku tatap raut mukanya dahinya terlihat mengkerut sedikit dan alisnya tampak naik sebelah meski dia tampak ragu,dia mengiyakan ku dan mulai menggas mobilnya .

Beberapa menit kemudian

“Aku mengingat jalan ini ,ini sudah di area rumah ku ,paman tinggal belok kanan saja dan rumah ku pasti langsung terlihat kataku dengan semangat

Ia nampak diam ,sebelum kemudian iya membalas perkataan ku dengan senyum dan berakata

”maafkan aku nek dan terima kasih”

Oh ayolah kenapa dia masih saja memanggilku nenek,tapi yah sudahlah berhubung saat ini hatiku sedang dalam mood yang baik ku maka biarkan saja dia.

Akhirnya setelah mobil belok kanan dan berhenti di depan rumah tanpa menunggu ba bi bu lagi aku langsung keluar ke mobil dan menyuruh si paman masuk dulu untuk beristirahat sejenak, namun ia menolak .

Ayo paman sebaiknya paman masuk dulu kerumahku

Tidak terima kasih nek,saat ini saya harus pergi ke kantor lagi katanya

Baikalah kalau begitu,terima kasih ya paman

Ku tunggu ia sampai mobilnya pergi  meninggalkan plataran rumah dan berbelok keluar gang.

Akhirnya aku bisa kembali kerumahku,namun saat berbalik betapa terkejutnya diriku mendapati bangunan asing yang justru ada di depanku setelah mengecek alamatnya, aku yakin sekali bahwa rumah ini merupakan rumahku.sebenarnya berapa lama aku pergi sampai ayah dan ibu merenovasi rumah ini,padahal bangunanya penuh akan kenangan kami.

Setelah mengumpulkan keberanianan kumantapkan langkahku untuk masuk kedalamnya,didalamnya tampak seperti lobi pendaftaran dan ada banyak monster disana,oh tidak aku tau tempat ini,ini sarang monster tempat yang sangat berbahaya bagiku dan aku tak boleh berlama-lama di panti jompo ini ,saat ingin berbalik seseorang memanggilku.

“Nek sekar” ucap seorang wanita memanggil nama seseorang entah siapa yang dipanggil tapi yang kutahu dan tak bisa kujelaskan saat ini tubuhku ikut berbalik mendengar kata wanita itu

Ya ampun nek sekar nenek kemana saja,selama ini,kami mencari nenek kemana-mana kenapa nenek menghilang begitu saja ...?

Aku tidak tahu harus menjawab apa untuk seorang anak kecil aku bisa dibilang cukup jenius ,hal ini tak terlepas dari turunan kedua orang tuaku kata mereka(teman orang tuaku).namun dalam urusan orang tua khususnya nenek kakek ketahuilah  aku lebih bodoh dari anak biasa.aku hanya bisa terdiam mengikuti apa yang mereka perintahkan karena aku memang tidak tahu harus berbuat apa. Hari- hari yg kulalu disini ternyata tak terlalu begitu mengerikan rata-rata lansia disini masih punya anak yang dapat merawat mereka bahkan tak sedikit dari mereka anaknya pejabat dan anggota pemerintahan yang berhasil.berada disini memberiku banyak pengalaman tentang kehidupan .untuk saat ini mungkin aku bukan bocah lagi aku bisa mengerti apa yang mereka ucapkan.

Tak terasa hari hari berganti dan hari ini merupakan hari ke 21 aku di sarang ini aku rindu orang tuaku aku rindu nenek ,seandainya saja aku bertemu dengannya aku janji akan mencium kaki nya,aku Ingin minta maaf padanya.dan di hari ini doaku terkabul keajaiban datang ,penyihir tanpa sapu itu datang mengunjungiku awalnya butuh waktu lama bagiku untuk mengingatnya ,maklum otak orang tua .beruntung tak lama kemudian dia mengeluarkan sepotong kayu kecil yang lansung ku kenali sebagai tongkat saktinya .

dia tersenyum ,namun kali ini senyumnya jauh lebih hangat dari sebelumnya, membuatku terpancing untuk membalas senyumnya

“rupanya kamu sudah mengetahui letak kesalahanmu ,oleh sebab itu  hukumannu kini sudah habis .”katanya

aku sangat bahagia mendengarnya,akhirnya setelah penantian panjang aku bisa kembali ke kehidupanku

dia mulai mengayunkan tongkatnya,mulutnya komat kamit membaca mantra setelah selesai membaca mantra diarahkannya tongkat itu kepadaku dan poooof kali ini aku benar-benar berubah.

Author POV

Sinar mentari pagi menelusup masuk ke dalam jendela kamar mencoba menggapai seonggok nyawa yang ada di atas  ranjang ,diluar sana terdengar suara burung yang sedang bergosip ria.suara derap langkah kaki terdengar dari luar kamar disusul ketukan pintu

“Tok tok tok ,kevin sampai kapan kamu mau tidur ini sudah waktunya cepat bangun siapkan dirimu, bergabung ke meja makan dalam 15 menit lagi ada hal penting yang perlu kita bahas.”ucap ibunya

Wanita itu langsung pergi tanpa menunggu balasan si penghuni kamar

Kevin POV

aku terbangun tatkala mendengar suara ibu yang mengetuk pintu kamar ku,ia menyuruhku untuk meyiapkan diri ,hei tidakkah dia senang kevin sudah kembali.hari ini sudah terhitung 7 hari aku menjadi kevin yang sesungguhnya .di hari itu aku bangun dalam mimipiku dan mendapati diriku sudah menjadi kevin yang sesungguhnya aku langsung pergi ke kamar ke dua orangtuaku dan minta diantarkan ke tempat nenek. Jadi hari ini sekarang mereka akan mengantarku ke tempat nenek.oh aku sungguh senang akan bertemu dengan nenek,sekaligus merasa bersalah mengingat kesalahanku kepadanya.

Beberapa menit kemudian.

Mobil ayahku berdecit dan terhenti di pelataran rumah sakit yang megah .firasatku sudah buruk,apakah nenek sakit,….?oh tidak bagaimana keadaan nenek saat ini bagaimana jika nenek sudah.. segera kuhapus pikiran negative yang sempat terlintas di pikiran ku .ayah dan ibu mengajak ku masuk kedalam,kami menyusuri lorong-lorong rumah sakit dan sampai di sebuah pertigaan .

Sebelah kanan ada ruangan khusus ,dan sebelah kiring ruang jenazah. Ya tuhan rasanya mataku mulai terasa buram, saat mulutku sudah akan terbuka ayah dan ibu malah berbelok ke ruang sebelah kanan .

Saat pintu ruangan itu di buka kulihat seorang wanita tua berkacamata yang tengah membaca sebuah kertas.dari jarak 2 meter( ini karna ruanagn nya luas )aku dapat melihatnya,itu nenek ,namun dengan kharisma yang berbeda ia nampak lebih muda dari usianya.ia tersenyum kepadaku dan aku membalasnya.

“Kemarilah kevin” katanya sambal membuka lebar kedua tangannya

Tanpa menunggu apa pun aku langsung menghambur lari kepelukannya aku mencoba mencium kakiknya namun dicegahnya.

“Maafkan kevin nek ,kevin salah, kevin minta maaf” suara tangisku menggema di ruangan sang manajer rumah sakit nyonya indysri jaya ,yang tak lain dan tak bukan nenek ku.

“Sudahlah kevin nenek sudah memaafkanmu sejak lama kamu tak perlu minta maaf pada nenek “kata nenekku

…..

……

…….

Eheeem singkat cerita nenek kembali tinggal denganku dan kami hidup bahagia selamanya .

 

 

 

 

 

Postingan populer dari blog ini

Teks Ceramah

 A. Definisi dan Ciri-Ciri Ceramah     1. Definisi Ceramah          Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ceramah adalah pidato oleh seseorang di hadapan banyak pendengar mengenai suatu hal atau pengetahuan. Ceramah juga berarti penuturan bahan pembelajaran secara lisan. Ceramah merupakan pidato yang bertujuan untuk memberikan nasihat dan petunjuk mengenai suatu permasalahan kepada audiensi yang bertindak sebagai pendengar. Secara umum, ceramah mempunyai pengertian tentang suatu kegiatan berbicara di depan umum dalam situasi tertentu untuk tujuan tertentu dan kepada pendengar tertentu.         Pada dasarnya, pidato, ceramah, dan khotbah memiliki persamaan, yakni pengungkapan pikiran di hadapan banyak orang. Namun, dalam pelaksanaannya, antara pidato, ceramah, dan khotbah memiliki perbedaan. Pidato sering kita ikuti dalam acara-acara resmi, misalnya seminar, rafat pleno,. Ceramah diadakan untuk acara-acara tert...

Teks Laporah Hasil Observasi

            Sebuah laporan hasil observasi dapat disajikan dalam bentuk teks tertulis maupun teks lisan. Kamu sering melakukan observasi atau pengamatan, tetapi belum memahami cara menyusun teks laporannya dengan baik. Untuk itu, kamu perlu memerhatikan penyusunan laporan hasil observasi yang kamu dengar atau kamu baca dari media televisi, koran, majalah, atau internet. A. Pengertian, Ciri-Ciri, Sifat, dan Contoh Teks Laporan Hasil Observasi 1. Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi          Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yang didasarkan pada hasil kegiatan observasi/pengamatan. Kegiatan observasi merupakan kegiatan pengumpulan data atau informasi melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat di lapangan atau lokasi. 2. Ciri-Ciri Teks Laporan Hasil Observasi     Teks laporan hasil observasi memiliki ciri-ciri yang membedakann...

ANEKDOT

A. Definisi. Ciri, dan Jenis Anekdot   1. Definisi Teks Anekdot     Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau orang terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Orang-orang penting yang diceritakan dalam anekdot bermacam-macam, seperti tokoh politik, sosial, dan agama.  Sementara itu, peristiwa yang diceritakan dalam anekdot merupakan peristiwa nyata dalam kehidupan sehari-hari. Namun seiring perkembangan zaman anekdot juga digunakan untuk menceritakan tokoh dan peristiwa fiktif.     Anekdot mengandung humor. Humor dalam anekdot dibentuk dengan kelucuan atau kekonyolan tokoh. Tindakan ataupun ucapan tokoh menimbulkan humor karena adanya peristiwa ganjil yang mendasarinya. Humor juga dapat diciptakan melalui permainan kata, makna, ataupun pelesetan terhadap suatu kata ataupun frasa.     Humor dalam anekdot bukan hanya bersifat menghibur. Bia...