Langsung ke konten utama

ANILA

 

      Seorang gadis sedang duduk termengu menunggu kepulangan ayahnya, ia adalah Zahra seorang gadis berumur 14 Tahun yang kini sedang mengemban pendidikannya di sebuah SMP swasta di Jakarta. Setelah satu jam menunggu akhirnya ia melihat siluet ayahnya yang berada di kejauhan, ia kemudian berlari dan memeluk ayahnya dengan sebuah pelukan hangat kerinduan.

     Di perjalanan menuju ke rumah mereka saling berbagi cerita dan keluh kesah. Terlalu banyak kisah hingga ia tak sadar mobilnya sudah memasuki gang anggrek, gang tempat rumahnya berada. Di Rumah sudah tersedia banyak sekali jenis masakan khas indonesia yang dibikin oleh mamanya, mereka makan dengan lahap kemudian pergi ke kamar masing-masing untuk beristirahat.

*******

     Zahra yang masih tertidur terlihat terusik oleh alarm yang telah ia setting semalam, jam 4 pagi suara alarmnya berbunyi terus-menerus, jangan pikir dia akan langsung bangun, oh tentu tidak, zahra juga masih sama seperti kebanyakan manusia, ya ia mematikan alarmnya dan tidur lagi hingga pukul lima pagi. Ia kemudian beranjak dari kasur kesayangannya itu dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.

     Hari ini ia akan pergi sekolah diantar oleh Ayahnya. Ayahnya banyak memberikannya motivasi sehingga hari ini Zahra sangat bersemangat di sekolah. Zahra merupakan seorang murid yang pintar dan bisa dibilang ia adalah salah satu aset sekolahnya.

     Kini di kelas, Zahra sedang disibukkan oleh tugas praktikum untuk menunjang nilai akhirnya, ia sedang mengerjakan sebuah Herbarium bersama ketiga temannya, Andin, Syifa, dan Kina. *drrrt…drrrttt* ponsel Zahra berulang kali berbunyi, ternyata sepupunya mengabarinya kalau dia baru saja libur dari sekolah, sedang asiknya membalas pesan yang dikirim sepupunya suara interupsi datang dari Bu wina, Guru mata pelajaran IPA dikelas zahra, yang memperingatkan zahra utuk tak bermain ponsel. Kemudian zahra mengurungkan niatnya untuk membalas pesan dari sepupunya itu.

*******

     Teriakkan dari dalam Rumah oleh seorang gadis berumur 16 Tahun, ia adalah Cika sepupu Zahra yang kini bersekolah di Boarding School. Cika sangat bersemangat menyambut kepulangan Zahra dari sekolah dan Cika langsung menceritakan banyak kisah serunya di Boarding School begitu pula dengan Zahra yang asik menceritakan tentang SMP nya, mereka sama-sama murid yang pintar dan membanggakan di sekolah masing-masing.

     Kini mereka berempat sedang berkumpul di ruang keluarga. Ayahnya menyeruput kopi, ibu sedang menyulam, serta Zahra dan Cika yang masih asik bercerita banyak hal.

     Cerita Cika membuat Ayahnya Zahra jadi berniat untuk memasukkan zahra di SMA yang menggunakan sistem Boarding School. Tapi bagaimanapun serunya, Zahra sangat tak ingin sekolah asrama dengan banyak aturan, ia tak terlalu suka dengan aturan yang mengekang dalam hidupnya.

     Ayahnya berulang kali membujuk Zahra untuk daftar di Sekolah Boarding School, namun tekad zahra masih memilih untuk tetap di jakarta dan sekolah reguler. Ayahnya yang selalu meminta pendapat Zahra terlebih dahulu sekarang menjadi berubah, Ayahnya menjadi seorang yang pemaksa.

     “Kalo kamu gamau di sekolah yang berasrama, mending kamu gausa sekolah aja sekalian!” Ucap Ayahnya dengan nada tinggi.

     “Pokoknya Zahra gamau di sekolah Asrama!” Zahra membantah Ayahnya dengan berlinang air mata kemudian ia berlari memasuki kamarnya.

     Semalaman ia menangis dan mengurung di kamar yang berujung dengan ketiduran. Esoknya Mamanya berada di depan pintu kamar Zahra menimbang apakah ia harus mengetok pintu anaknya, namun ia mengurungkan niatnya, mamanya membiarkan zahra untuk tidak bersekolah.        

*******

     Andin, Syifa dan Kina kebingungan, tak seperti biasanya hari ini Zahra tidak masuk sekolah tanpa keterangan. Kebetulan hari ini sedang berlangsung pelajaran IPS, Guru IPS memang yang paling killer dan tidak ada toleransi untuk anak yang tidak masuk kelas tanpa keterangan akan langsung dikasi alfa.

     Seusai kelas mereka pergi ke rumah zahra dan menemukan zahra dengan mata sembab dan rambut yang berantakan.

     “Raa, sebenernya kamu kenapa?” ucap Andin memulai percakapan sambil mengelus punggung  zahra.

    “Raa kita ini sahabat, kalau ada apa-apa cerita aja jangan dipendem sendiri terus, kita ada disini ya untuk kamu, untuk saling merangkul satu sama lain.” Timbal Syifa.

     Kina memilih untuk diam saja, karena keadaan sedang rumit sehingga ia tak tau harus apa. Zahra kemudian menceritakan tentang Ayahnya yang memaksanya untuk sekolah di Boarding School dan menyuruhnya untuk merelakan SMAN 8 Jakarta. Kina, syifa, dan Andin refleks mengangguk dan mencoba untuk menenangkan Zahra. Kina kemudian menyarankan zahra untuk sholat istikharah.

*******

     Sehabis sholah dhuha bersama di lapangan sekolah, beberapa SMA datang ke SMP nya Zahra untuk mensosialisasikan tentang SMA nya masing-masing, zahra tak terlalu tertarik karena tak ada sosialisasi dari SMA yang dia inginkan, hingga pada sekolah yang terakhir, sekolah ini merupakan SMA dengan sistem berasrama yang memiliki banyak fasilitas bagus dan merupakan salah satu sekolah terbaik di Indonesia.

     Hati Zahra perlahan terketuk untuk mencari tau lebih dalam tentang sekolah itu. Ia kemudian mengambil ponselnya di saku baju seragamnya kemudian menekan icon google dan mengetik di bar pencarian tentang SMA Nusantara Cendekia, banyak sekali artikel tentang prestasi yang telah diraih oleh sekolah ini, ia melihat bangunan nya juga lumayan keren, Melihat itu membuat Zahra sedikit tertarik dengan sekolah ini namun ia menyayangkannya karna sekolah ini berasrama. Ia malas berada jauh dengan orang tuanya ya walaupun mereka semua sibuk.

*******

     Zahra dan Ayahnya masih perang dingin dan mereka memiliki sifat yang sama yaitu tidak mau meminta maaf duluan. Zahra menuruni tangga dan mencari Mamanya, dan meminta saran dengan mamanya.

     “kamu ngga harus turutin kata Ayah, Karna emang kamu yang jalanin hidup ini, tapi Ayah juga pasti punya rencana yang terbaik untukmu, lagipula sekolah asrama juga bukan pilihan yang buruk, Mama akan terus selalu ada untukmu Raa.” Kata Mama berusaha menyemangati.

    “tapi maa, ini sekolah berasrama dan bukan di pulau jawa, Zara takut ngga bisa survive”

   “yasudah kalau begitu, Zara pikirin semuanya dengan baik dulu, nanti apapun keputusanmu mama pasti akan dukung.” Zahra mengangguk kemudian kembali ke kamarnya. Zahra melamun dan mulai menulis di diary kesayangannya.

                       

                       

                      

                                                                                                                        

 

*******

// 2 Tahun kemudian //

Disinilah Zahra berada di sebuah bilik kamar ruangan asrama SMA Nusantara Cendekia dengan ukuran 6x4m yang berisi oleh 6 orang. Teman kamarnya berasal dari berbagai daerah, dan zahra satu kamar dengan kina, teman semasa SMP nya dulu.

Dari Arah luar kamar terdengar suara orang memanggil “astagfirullah, kenapa kalian masih di kamar dan belum berwudhu, daritadi adzan yang berkumandang udah selesai.” Ucap seorang wanita dewasa yang menggunakan gamis biru dengan jilbab senada, wanita itu menyuruh kami untuk bergegas ke aula untuk sholat ashar berjamaah.

“aduh zahra telat lagi, poin nambah terus ya tiap hari.” ucap salah seorang pengurus keagaamaan.

Walaupun sudah berada 2 tahun di asrama, zahra masih belum bisa survive dengan semua ini, aturannya terlalu mengekang dan zahra belum terbiasa dengan itu. Dari jam 4 pagi hingga jam 12 malam kegiatan zahra selalu penuh, entah itu kegiatan sekolah atau asrama. Ia mencoba untuk menguatkan dirinya disini karena ia sudah memikirkan banyak konsekuensi jika ia memilih pindah.

Zahra termasuk anak yang mendapat banyak prestasi di sekolah namun membuat banyak poin pelanggaran di asrama. Setiap malam minggu hasil rekapan poin asrama dibacakan disaat selesai sholat magrib dan nama zahra selalu ada, ia tak pernah absen untuk berdiri setiap minggu untuk menjalankan hukuman.

*******

Zahra disibukkan oleh tugas organisasinya hingga ia tak mengikuti jam pelajaran dari awal sampai akhir, ia bahkan tak mengikuti kegiatan keagamaan di asrama. Hal itu berlangsung selama satu minggu dikarenakan ada kegiatan jurrasicc, jurrasic adalah kegiatan lomba yang diadakan oleh SMA Nusantara Cendekia. Kegiatan tersebut mendapatkan izin dari pihak sekolah dan asrama, sehingga selama satu minggu ia tak perlu datang ke sekolah untuk belajar dan tak mengikuti kegiatan keagamaan di asrama.

Kegiatan tersebut berjalan dengan lancar karena kerjasama tim yang bagus. Setelah satu minggu waktu dispen zahra telah selesai, namun hal tersebut membuat zahra lalai dan tetap tidak mengikuti kegiatan keagamaan.

Zahra lebih memilih untuk mengerjakan tugas sekolahnya, ia sering membolos sholat berjamaah bahkan kajian. Sudah banyak alasan yang ia berikan sampai ustadzah sudah tak percaya lagi dengan mulut manis zahra.

“zahraaa…. Bangunn woii adzan subuh udah selesai, ayo cepet biar ga dapat poin.”

“sumpah, zahra lama banget dibangunin.”  Ucap Kina dengan terus mengguncang tubuh zahra sambil melangkah keluar kamar untuk menuju aula tempat sholat.

*******

Tugas sekolah, hafalan alquran, hafalan hadis, dan cucian baju, semuanya menumpuk apalagi poin asrama yang ia dapatkan sehingga banyak yang membicarakan tentang kejelekan zahra dengan terang-terangan. Zahra bahkan bingung harus mulai menyelesaikannya darimana. Zahra memilih menangis dipojokan kasurnya, ia teringat kalau saja ia berada di rumah pasti bebannya tak akan seberat ini karena ada mamanya yang selalu siap membantu.

Zahra mencari sesuatu di saku celananya dan mulai mengiris pergelangan tangannya. Darah segar langsung bercucuran keluar. Semenjak beberapa hari lalu ia selalu melakukan self harm ketika ia capek dengan semuanya.

Menurut zahra, self harm bisa meredakan semua rasa sakitnya, rasa sakit di hatinya bisa berpindah ke tangannya, itulah yang disukai oleh zahra. Zahra juga tak bisa banyak bercerita dengan temannya. Ia selalu merasa berbeda dengan teman-temannya.

“zahra udah gakuat bun disini..” sambil terisak zahra terus mengucapkan ini..

pukul delapan malam zani mengaabarkan bahwa zahra dipanggil untuk menghadap ke ustadzah

“Zahra, ntar abis isya kamu ditunggu di ruangan Ustadzah ya.”

“aduh, kira-kira ada apa ya ustadzah manggil saya zan?”

“denger-denger si bakalan ada sidang buat anak yang poinnya banyak.”

“okee zanii, makasi banyak ya.”

Zahra semakin takut disini, apalagi sekarang ia akan disidang oleh ustadzah, tapi ini memang salahnya karena minggu ini ia mendapatkan 63 poin pelanggaran. Zahra malu, ini pertama kalinya ia dicap jelek oleh banyak orang. Dulu di SMP namanya selalu bersinar karena rentetan prestasi, namun sekarang gara-gara poin asrama semuanya menjadi berubah, beberapa temannya juga turut menjauhinya.

Ruangan ini terasa mencekam, ustadzah membacakan semua pelanggaran yang pernah ia lakukan. Ustadzah juga memberinya beberapa peraturan tambahan, jika ia melanggarnya lagi akan berdampak buruk pada raport asramanya.

Zahra tak terlalu peduli dengan nilai asrama, yang terpenting nilai sekolahnya bagus, toh nanti pada saat perkuliahan nilai raport asrama sama sekali tak dibutuhkan. Satu jam ia berada diruangan ini sembari mendengarkan nasihat ustadzah yang membuat zahra semakin ingin pindah.

*******

Tujuan zahra kali ini adalah berugak belakang sekolah, ia menikmati semilir angin dan mengingatkannya kepada ayah dan mamanya. Ayah nya meninggal pada saat pengumuman penerimaan siswa baru SMA Nusantara Cendekia dan kini Mamanya lah yang menjadi tulang punggung dan membiayai semua kebutuhan Zahra di asrama.

Belakangan ini, mamanya belum pernah mengabarinya sama sekali. Biasanya ia dan mamanya selalu bertukar cerita melalui aplikasi whatsapp. Zahra merasa khawatir apakah mamanya baik baik saja dirumah? Apakah mamanya sehat disana? Bagaimana keadaan mamanya sekarang? Semua itu memenuhi pikiran zahra sekarang.

Lamunannya terbuyar ketika zidan memanggilnya untuk mengerjakan tugas Sejarah Indonesia. “zahraa ternyata kamu disini, daritadi aku cari sampai mengelilingi sekolah ini.”

“haha iyanih zidan, daritadi aku selalu disini, emangnya ada apa?”

“itu pak guru nagih tugas minggu lalu dan cuman kamu yang belum mengumpulkan.”

“astagaa..aku bahkan lupa hari ini ada tugas sejarah.”

“yaudah, ntar kamu kumpulin sendiri aja ya ke pak guru.” Ucap zidan sambil berlari meninggalkan zahra.

Semua tugasnya semakin menumpuk dan kali ini ia benar benar butuh pulang untuk menenangkan diri dan mengetahui keadaan mamanya.

*******

Zahra berhasil kabur dengan memanjat pagar setinggi 1,5 meter. Ia memilih manjat karena tak mungkin ustadzah dan guru BK akan memberinya surat izin pulang disaat menjelang ujian. Ia menghabiskan seluruh uangnya untuk membeli tiket pesawat dan Zahra membawa semua barangnya dan berniat akan memberitahu mamanya agar ia segera pindah.

Zahra menghembuskan nafasnya setelah 2 tahun tak pulang ke rumah. Zahra sangat kangen dengan jakarta, tempat ia dilahirkan dan semua kenangan indah tercipta disini. Ia langsung bergegas pulang menuju rumahnya dengan memesan Grab Car

Ternyata mamanya tak pernah mengabarinya karena mengalami penyakit yang lumayan serius, mamanya bahkan lupa cara untuk mengaplikasikan ponsel. Zahra merasa mempunyai alasan untuk pindah dan ia mulai mengurus surat pindahnya. Ia tak mungkin meninggalkan mamanya dalam keadaan sakit seorang diri.

Proses mengurus surat pindah tak semudah yang ia bayangkan. Banyak tawaran dari para guru dan ustadzah agar ia tetap bersekolah disana. Namun tekad zahra juga sudah kuat ia tak goyah dengan semua iming-iming yang mereka janjikan kepada zahra. Mereka mengatakan bahwa semuanya masih bisa diperbaiki, namun zahra sudah merasa malas dan putus asa untuk berada di asrama lagi.

Postingan populer dari blog ini

Teks Ceramah

 A. Definisi dan Ciri-Ciri Ceramah     1. Definisi Ceramah          Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ceramah adalah pidato oleh seseorang di hadapan banyak pendengar mengenai suatu hal atau pengetahuan. Ceramah juga berarti penuturan bahan pembelajaran secara lisan. Ceramah merupakan pidato yang bertujuan untuk memberikan nasihat dan petunjuk mengenai suatu permasalahan kepada audiensi yang bertindak sebagai pendengar. Secara umum, ceramah mempunyai pengertian tentang suatu kegiatan berbicara di depan umum dalam situasi tertentu untuk tujuan tertentu dan kepada pendengar tertentu.         Pada dasarnya, pidato, ceramah, dan khotbah memiliki persamaan, yakni pengungkapan pikiran di hadapan banyak orang. Namun, dalam pelaksanaannya, antara pidato, ceramah, dan khotbah memiliki perbedaan. Pidato sering kita ikuti dalam acara-acara resmi, misalnya seminar, rafat pleno,. Ceramah diadakan untuk acara-acara tert...

Teks Laporah Hasil Observasi

            Sebuah laporan hasil observasi dapat disajikan dalam bentuk teks tertulis maupun teks lisan. Kamu sering melakukan observasi atau pengamatan, tetapi belum memahami cara menyusun teks laporannya dengan baik. Untuk itu, kamu perlu memerhatikan penyusunan laporan hasil observasi yang kamu dengar atau kamu baca dari media televisi, koran, majalah, atau internet. A. Pengertian, Ciri-Ciri, Sifat, dan Contoh Teks Laporan Hasil Observasi 1. Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi          Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yang didasarkan pada hasil kegiatan observasi/pengamatan. Kegiatan observasi merupakan kegiatan pengumpulan data atau informasi melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat di lapangan atau lokasi. 2. Ciri-Ciri Teks Laporan Hasil Observasi     Teks laporan hasil observasi memiliki ciri-ciri yang membedakann...

ANEKDOT

A. Definisi. Ciri, dan Jenis Anekdot   1. Definisi Teks Anekdot     Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau orang terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Orang-orang penting yang diceritakan dalam anekdot bermacam-macam, seperti tokoh politik, sosial, dan agama.  Sementara itu, peristiwa yang diceritakan dalam anekdot merupakan peristiwa nyata dalam kehidupan sehari-hari. Namun seiring perkembangan zaman anekdot juga digunakan untuk menceritakan tokoh dan peristiwa fiktif.     Anekdot mengandung humor. Humor dalam anekdot dibentuk dengan kelucuan atau kekonyolan tokoh. Tindakan ataupun ucapan tokoh menimbulkan humor karena adanya peristiwa ganjil yang mendasarinya. Humor juga dapat diciptakan melalui permainan kata, makna, ataupun pelesetan terhadap suatu kata ataupun frasa.     Humor dalam anekdot bukan hanya bersifat menghibur. Bia...