Langsung ke konten utama

find You in the different world


            Gelapnya malam menemani perjalanan seorang wanita yang sudah menginjak kepala lima tersebut,dengan hati yang  gusar ia mengendarai motornya,berusaha secepat yang ia bisa.Deru kendaraan dan dinginnya malam tak lagi ia hiraukan.Ia bak pahlawan menerjang semua rintangan-rintangan itu.Tak lama kemudian,sampailah ia pada tujuannya,rumah sakit umum selong katanya dengan suara letih.tanpa ragu,ia melangkahkan kaki menuju salah satu kamar tempat buah hati tercintanya terbaring lemah.

Ceklek…pintu kamar pun terbuka,didapatinya seorang laki-laki sedang duduk termenung menemani puterinya,sontak laki-laki itu pun memalingkan wajahnya menatap pada wanita itu.

            Ibu:“Apa yang terjadi ?”katanya dengan khawatir.

Bapak:“kecelakaan motor,ugal-ugalan bersama temannya.Anak mu ini tidak bisa sehari saja tidak membuat masalah! Ini mungkin adalah hukuman tuhan untuknya karena selalu melawan orang tua”.

Ibu:“Sabar,pak.katanya dengan lirih.Sekarang kita harus banyak berdoa kepada Allah semoga anak kita bisa selamat.”

Bapak:“Hah,Aku sudah lelah dengannya.”capek mulutku ini selalu memperingatinya tapi tak pernah ia gubris sedikitpun,biarkanlah ia menerima hukumannya.”Tanpa ragu bapak pun pergi meninggalkan ruangan itu.

Ibu:Dengan sekuat tenaga ibu berusaha menahan tangisnya.Ia pun berjalan mendekati puterinya dan di elusnya kepala puterinya itu dengan lembut.”Apa yang kamu lakukan nak,bapak dan ibu sangat menyayangimu,tidak pernah kah sedikitpun kamu mengerti perasaan ibu dan bapak?.”

Tentu saja pertanyaan itu tidak bisa terjawab,dengan terisak ibu menyeka air matanya,ia pun berjalan menuju musholla untuk mengadukan semua yang telah terjadi.mungkin dengan itu, ia bisa sedikit lebih tenang.

Tiba-tiba aku pun terbangun dengan kagetnya.

“Mimpi apaan gue tadi?aneh sekali!”dengan cepat mataku berputar melihat sekeliling ruangan,tanpak aneh dan asing,”ahh gue nggak peduli,”pikirku.Dengan cepat aku bangun dan pergi meninggalkan ruangan itu.

Tak lama berjalan,akupun melihat dua orang yang sepertinya tak asing,”orang tua dewi!, ngapain mereka disini?.”Akupun dengan sigap mengikuti mereka menuju sebuah ruangan,dengan isakan tangis mereka mencoba menyadarkan seseorang.”Astaga Dewi,ngapain lo tiduran disini? kataku dengan sedikit tertawa.Lo ini main-main nya niat banget.Ayo bangun gue mau ajak lo kesuatu tempat!”,kataku dengan semangat.

Dewi tak menggubris perkataanku sedikitpun,”eh wi ayo dong kita keluar!” Aku dengan cepat meraih tangannya,betapa terkejutnya aku saat tangan dewi tak bisa sama sekali ku sentuh.”Lah apa yang terjadi ama gue? Wi!dewi!”aku berteriak dengan sekuat tenaga,tidak ada yang bisa mendengarku termasuk orang tuanya dewi.

Dengan panik aku berusaha meraih apapun yang berada didekatku,tetapi hasilnya nihil.Akupun segera berlari keluar mencari kembali ruangan tepat aku terbangun tadi.

“Sebenarnya gue dimana sih?apa yang terjadi?sumpah gue takut,ini mimpi atau nyata?.”pertanyaan-pertanyaan itu memenuhi pikiranku.aku berusaha mencari informasi apapun.kudapati plang yang bertuliskan sesuatu,kutatap dengan lekat tulisan itu “kamar mayat!”kataku kaget,dengan cepat ku arahkan mataku untuk mencari tulisan lain “ruang rawat inap,ruang operasi,ruang bersalin!.”

Aku termenung sejenak mencoba mencerna apa yang telah ku alami, “kenapa tiba-tiba gue berada di rumah sakit!”

            Aku berjalan terus tanpa arah menyusuri koridor yang sunyi,hanya satu dipikiranku yakni mencari ruangan tempat ku terbangun tadi.Tak lama kemudian kudapati ruangan itu”akhirnya, kataku girang”,kumasuki ruangan itu tanpa hambatan,aku terpaku menatap seseorang yang sedang terbaring diatas brankar itu.Rasanya tak sanggup lagi melangkah,kenyataan pahit yang akhirnya ku mengerti adalah “sekarang aku telah jadi arwah gentayangan!”.

            Belum sempat aku menenangkan diri,tiba-tiba terdengar suara histeris dengan isakan tangis.Aku berbalik untuk melihat apa yang terjadi,”oh my God!! Reno!”,aku tidak bisa berkata apa-apa lagi,air mata mengiringi kepergiannya,aku tak bisa bayangkan betapa hancurnya hati dewi mengetahui hal ini. Dengan tertutup kain putih dibawanya jasad reno menuju kamar mayat sebelum akhirnya dibawa ke peristirahatan terakhirnya.

            “Apa yang harus gue lakuin sekarang?,kenapa tuhan merebut semua teman-teman gue,apa gue juga segera menyusul,kalau gitu sekalian aja ambil nyawa gue sekarang tuhan!ambil!” aku berteriak histeris.

            Dengan perasaan yang campur aduk kudapati ibuku duduk disamping tubuh dingin itu.ibu terus saja berbicara hal yang sangat sering kudengar dulu sehingga membuat telingaku panas mendengarnya lagi.

            “haah mulai lagi,gue hidup atau sekarat ngomongnya itu-itu doang,nasehat-nasehat suci.tobatlah,nak!,jangan kaya gini, jangan kaya gitu! Kapan sih dia itu puas!mau sampai anaknya mati,gitu?”

            Hati dan telingaku tak tahan lagi,”kenapa si ibu nggak coba nolong gue,bukan merengek apalagi mengoceh doang,hah emang ibu itu nggak pernah ngerti gue!”.Aku segera pergi meninggalkan ruangan itu.“Kemana lagi gue sekarang?rasanya ketika jadi arwah gue lebih cepat pindah tempat,kemanapun gue mau nggak  ada yang ikut campur!.Kalau gitu sekarang,gue mau kerumah dulu,capek disini!”aku pun hilang seketika dan dalam sekejap sudah berpindah ke rumah.

            Kutemui bapak dan seorang laki-laki sedang duduk berbincang-bincang,laki-laki itu tanpak tak asing,”astaga si ahmad,nggak bosen-bosen apa dia kesini rayu-rayu keluarga gue dengan ocehan agamanya.emang dia kira gue bakal lunak gitu dengerin dia,yang ada gue makin panas!.

Tiba-tiba dia menoleh ke arah ku,sontak aku tertegun.”dia lihat gue? Eh nggak mungkin lah,kan sekarang gue bukan manusia lagi”.tanpa pikir panjang akupun berlalu menuju kamarku.

            Kulihat sekeliling kamarku tanpak seperti telah diterjang angin topan,ku ambil secarik kertas di atas meja itu”Rangga party”astaga gue lupa partynya Rangga.gimana dong?kenapa gue jadi kaya gini pas acara besar!”aku merebahkan badanku diatas kasur, mencoba menenangkan diri.

            Esoknya,bapak bersiap untuk pergi kerumah sakit menggantikan ibu yang sudah beberapa hari ini menemaniku.Di depan rumah kulihat Ahmad berjalan lalu ia menoleh ke arahku,aku terkejut lagi,”bagaimana mungkin?.”Tenang ana tenang,kataku.”mungkin saja dia nggak sengaja menoleh kearah rumah gue dan kebetulan gue berdiri disana jadi mata kita secara tidak sengaja bertemu,ya kan?”aku menoleh pada nya lagi”hah,ia masih saja seperti biasa,pujaan banyak orang.ramahlah,sopanlah,kayalah,sholehlah apalagi yang kurang dari dia.sementara gue, berandalan kampung.Aku menarik nafas panjang,”Eh…ngapain gue muji-muji dia,gak pantes.lebih baik aja pacar gue”tukasku.

            Undangan party pun tiba,”gue juga nggak mau ketinggalan,walaupun jadi arwah nggak ada salahnya kan?Rangga juga pasti berharap banget gue datang, gue kangen banget amat dia.kenapa sih dia nggak ngunjungin gue di RS?.”

“waw…acaranya megah banget,nggak heran si kan pacar gue kaya,apapun dia mau pasti dikabulkan sama ortunya,ya iyalah pengusaha sukses.sayang banget dia sering nggak diperhatiin karena terlalu sibuk urus bisnis.untungnya dia pacaran ama gue yang selalu sayang dan perhatian ama dia.”

“Eh,acaranya udah mulai,temen gue banyak banget yang datang.tapi kok nggak ada satupun yang datang jenguk gue?,lupakanlah,pasti seru ni.”tak berselang lama,Rangga pun keluar menuju aula tempat pesta dilaksanakan,semua mata tertuju padanya.stelan perfect ala anak muda zaman now membuatku tak bisa berhenti memandanginya.ia berjalan menuju panggung beriringan dengan seorang gadis yang tampak cantik dengan gaun yang selaras dengan apa yang digunakan Rangga.

Rangga:”semuanya perhatian!sekarang gue mau mengatakan suatu hal yang  penting,mulai hari ini Rangga dan Sheila resmi bertunangan.”

Suasana di aula berubah menjadi ricuh dengan tepuk tangan bahagia dari semua orang kecuali aku,aku terpaku menatap Rangga dan Sheila.Rangga turun dari panggung dan berjalan menuju kerumunan teman-temannya.

“eh,lo serius tunangan ama Sheila?lah gimana dong itu si Ana?”

Rangga:ya seriuslah gue kan udah lama pacaran ama Sheila,si Ana itu doang yang tergila-gila ama gue,dia nggak mau lepas gue.yah terpaksa gue pura-pura pacaran ama dia,sebenarnya si nggak cinta,cuman manfaatin doang,penghibur kalau lagi galau.”

“wah lo gila si,gue denger si Ana lagi  koma di RS?”

Rangga:”ya terus?masalah buat gue?itu kan urusan dia.malah baguslah biar dia nggak ganggu gue ama Sheila.”

            Dunia serasa runtuh,harapan ku satu-satunya sirna,orang yang aku sayang dari dulu berubah drastis malam ini,kenyataan pahit yang akhirnya aku tahu,dada ku sesak,hanya aku yang terpuruk ditengah kebahagiaan orang-orang.”

Tiba-tiba jantung ku sakit sekali,aku terduduk dilantai “apa yang terjadi sama gue?,sakit sekali.jangan jangan..”Dengan cepat aku pergi meninggalkan pesta itu,menuju tempat ku terbaring lemah,ruangan itu lagi.

tit tit tit alat pacu jantung itu mengeluarkan suara yang bising menunjukkan denyut nadiku semakin menurun,hanya dokter yang berusaha menolong dan tuhan yang memutuskan.orang-orang disekitar menangis tak tau harus berbuat apa,hanya doa yang terpanjat dari bibir mereka.

Aku terduduk lemas,rasa sakit di dada sebelah kiriku belum juga hilang.”apa gue akan mati?secepat ini?dengan keadaan seperti ini?gue nggak tahan lagi. gue merasa menyesal banget,merasa bersalah banget sama ibu,bapak,dan orang-orang disekitar gue.Gue mau tobat, minta maaf juga berterimakasih sama mereka!”,aku menangis histeris.

            Aku tak tahu sudah berapa lama aku menahan rasa sakit ini,tiba-tiba Alat itu pun berhenti berbunyi,denyut nadiku perlahan normal,semua orang disekitarku tampak lega,rasa sakit didadaku perlahan hilang mengikuti hilangnya suara pada alat itu.Kutatap kedua orang tuaku diluar sana,mata mereka masih sembab.”segitukah mereka mengharapkan agar gue bisa hidup?padahal apa yang telah gue lakuin untuk mereka?cacian dan makian!”. Dadaku terasa sesak mengingatnya,betapa inginnya aku mengulang waktu,betapa inginnya aku merubah segalanya.jika aku hidup nanti aku ingin berubah,aku sayang mereka.

            Aku bangkit dengan semangat baru,aku berjalan meninggalkan ruangan itu menuju musholla,kudapati beberapa orang sedang sholat,dan ku dengarkan orang-orang yang sedang membaca Al-qur’an.teringat lagi kenangan masa laluku bersama ibu,dulu waktu kecil ibu pernah mengajariku hal ini,tapi ketika beranjak remaja aku melupakannya karena terlalu asik bermain dengan teman-temanku.

            Keeseokan harinya,aku memutuskan untuk kembali kerumah lagi.kulihat Ahmad berjalan melewati  rumahku,sepertinya akan melaksanakan sholat subuh.aku mengikutinya menuju masjid.Ahmad ditunjuk menjadi imam sholat subuh,ku dengar ayat-ayat al-quran yang dilantunkan Ahmad begitu indah dan menenangkan,hal itu membuatku semakin mantap untuk bertaubat,walaupun bukan dalam wujud manusia, “tapi lebih baik memulai lebih cepat kan?”pikirku.

            Setiap hari,sepulang dari RS aku mengunjungi masjid untuk mendengarkan ayat-ayat suci al-quran.Aku sangat menyukainya,”seandainya hal ini aku lakukan sejak dulu”.Aku duduk termenung di emperan masjid,mengingat masa laluku kembali.Tiba-tiba terdengar dari belakang seseorang yang memanggilku

            “Assalamualaikum,Ana.”suara itu menyadarkanku dari lamunanku,aku ragu-ragu untuk menoleh”aku berpikir bahwa aku salah dengar.

            “ini Ana kan?anaknya bu Laras”.Aku terkejut.Dengan cepat aku menoleh,ku dapati ahmad berdiri disana.

            Ana:”Ahmad!tunggu,,lo bisa liat gue?bagaimana?sejak kapan?lo nggak takut?.”pertanyaan itu bertubi-tubi keluar dari mulutku yang dibarengi oleh langkah mendekati Ahmad.

            Ahmad:”eh stop!”ahmad berjalan mundur,”bukan mahram,”tukasnya,dengan senyuman merekah dibibirnya.Biar saya jelaskan mari kita duduk didalam.

Akupun berjalan mengikuti Ahmad,kepalaku diisi oleh beribu pertanyaan,Ahmad mulai menjelaskan kepadaku.

Ahmad:”baik saya harus mulai dari mana ya?,ya sudah dari pertanyaan mu saja.Sebenarnya,saya sudah lama bisa melihat wujudmu,sejak kamu dikabarkan kecelakaan lalu kamu pulang ke rumah,aku melihat dan mendengar kamu berbicara sendiri,saat itu aku mengira bahwa kamu telah sadar.Aku bertanya kepada bapakmu tapi beliau bilang keadaan mu masih koma di RS,lalu saya pergi menjengukmu dan ternyata benar yang dikatakan bapak.Kali kedua saya melihatmu di depan rumah,barulah saya tersadar kalau kamu bukan manusia tapi arwah,lalu kali ketiga saya melihatmu lagi,kemudian kamu mengikuti saya ke masjid,saya jadi semakin yakin dengan asumsi saya,saya membiarkanmu mengikuti karena  berpikir siapa tau kamu akan tersadar dan berhijrah.ternyata benar,Alhadulillah saya sangat bersyukur.Kamu akhirnya menemukan cahaya dalam islam,semoga Allah membimbing mu.”

Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi”trus, lo nggak takut ama gue?”

Ahmad:ngapain takut sama makhluk ciptaan Allah.Kamu juga kan nggak punya kekuatan  sehebat kekuatan Allah.jadi hanya Allah saja yang perlu ditakuti.”

            Entah kenapa perkataan Ahmad membuatku sedikit lega,setidaknya ada satu orang yang bisa ku ajak untuk berbicara dan berdiskusi.hal ini tentu saja bisa mengurangi rasa sedih dihatiku.beberapa hari ini aku selalu datang ke masjid, melihat Ahmad mengajar mengaji.Aku semakin tersentuh dan bersyukur sekali.

            Ana:”Ahmad,aku boleh minta tolong nggak?”

            Ahmad:”minta tolong apa?jika bisa Insya Allah saya akan bantu.”

            Ana:”ajarkan aku lebih jauh lagi tentang islam,ajarkan aku sholat dan mengaji,kamu mau kan?.”

            Ahmad:”Alhamdulillah,tentu saja mau.kenapa aku harus menolak seseorang yang hendak mendalami agamanya”.ia tersenyum, menandakan kesanggupan dan keseriusannya mengajarkanku.aku bersyukur sekali ya Allah.

            Setiap hari selesai sholat berjama’ah,Ahmad selalu menjelaskanku banyak hal tentang islam dan mengajarkanku mengaji,dia tidak menghiraukan apapun yang dikatakan orang kepadanya.mereka mengatainya gila atau bahkan mencemoohnya.yang penting baginya adalah bagaimana dia bisa berbuat baik kepada orang lain.

Perlahan tapi pasti berkat bimbingan Ahmad aku sudah tau tata cara sholat dan juga sudah bisa mengaji walaupun masih surat-surat pendek.Aku berkeinginan ketika aku sudah sadar nanti aku bisa sholat dan tentu saja membaca kitab suci Al-qur’an.

Suatu hari,seperti biasanya Ahmad sedang menjelaskan kepadaku tentang Akhlak,aku sangat senang mendengar penjelasannya.tapi,tiba-tiba tanpa disadari rasa sakit itu datang lagi.

Ana:”duh,jantungku sakit lagi!”aku meremas bajuku keras.

Ahmad:”Ada apa,na?”kamu baik-baik saja kan?.

Aku tidak menjawab pertanyaan Ahmad,aku mencoba menahan rasa sakitnya agar Ahmad tidak khawatir.ku coba tersenyum kepadanya.

Tak berselang lama tubuhku tiba-tiba mulai menghilang,Ahmad terkejut melihatnya,aku tahu pasti hal ini akan terjadi kepadaku.dengan segera aku berkata kepada Ahmad sebelum aku benar-benar menghilang.

Ana:syukron Ahmad atas segalanya.semoga Allah membalas kebaikan dan keikhlasanmu.jika Allah berkehendak kita bertemu,pasti kita akan bertemu lagi.Semoga Allah menjagamu.”

Akupun menghilang,meninggalkan Ahmad yang terdiam,entah apa yang dipikirkan ataupun dirasakan Ahmad.Akupun tidak tau pasti apa yang akan terjadi kepadaku selanjutnya,yang pasti aku ikhlas dan aku serahkan semuanya kepada Allah.

Hari demi hari berlalu,aku masih tidak tahu pasti apa yang terjadi padaku.aku bukan seperti arwah lagi yang bergentayangan,tapi aku juga tidak sadar dari komaku.Yang ku tahu pasti aku sudah masuk ke dalam ragaku dan bisa mendengarkan perkataan orang-orang disekitar, tapi sayangnya aku tidak bisa bereaksi apapun,badanku terasa lemas.Setiap hari aku mendengar lantunan ayat-ayat  Al-qur’an yang tidak asing lagi bagiku,suara yang tidak asing lagi bagiku,dan cerita-cerita islami yang selalu menemaniku.”Ahmad,pikirku”subhanallah hambaMu ini,keikhlasan dan kesabarannya  membimbingku membuatku ingin terbangun dan membalas apa yang telah ia lakukan kepadaku.

Matahari terbit menebarkan kehangatannya,angin berhembus sepoi-sepoi menyibak tirai mencoba menerobos memasuki ruangan itu,aku merasakan tanganku bergerak merasakan angin,kemudian telingaku menangkap suara seseorang

Ahmad:”Assalamu’alaikum.”

Ibu:wa’alaikumussalam wr.wb.eh nak Ahmad ayo silahkan duduk.Terimakasihya atas kunjungannya nak Ahmad.

Ahmad:”ya ibu,afwan.ahmad senang kok sekalian dakwah”Ahmad tertawa kecil.

            Dia pun mulai membuka lembaran Al-qur’an nya,lalu mulai membaca lembaran demi lembaran dari surat ar-rahman,bacaan yang luarbiasa indah disertai arti dari ayat ini membuatku tanpa sadar menitikkan air mata.Melihat hal itu,Ahmad menghentikan bacaannya dan memanggil ibu dan bapak”pak bu segera kesini!.”

            Bapak dan ibu mencoba menyadarkanku”Ana!,Ana!,ini ibu dan bapak,nak.”Aku mendengar hal itu,air mataku semakin deras keluar.Ku coba sekuat tenaga untuk membuka mataku.”Ya Allah mohon bantu hambaMu ini.”

Tekadku yang kuat untuk dapat melihat mereka akhirnya terjawab,berkat rahmat dan pertolonganNya aku berhasil membuka mataku sedikit demi sedikit.mataku melihat sekeliling ruangan,ku dapati orang-orang yang sangat ingin kutemui sejak dulu.

            “Assalamualaikum” kataku tersendat-sendat.

            Semua orang menangis mendengarnya.Aku mencoba tersenyum agar mereka tidak bersedih.

            “aku sayang Allah,rasulullah,ibu,bapak dan juga Ahmad.”kataku pelan.

            Ibu menyeka air matanya lalu memelukku erat.bapak tidak mau ketinggalan bagian, ia segera mengikuti ibu dan ikut memeluk puterinya.Ahmad tersenyum haru kepadaku dan mengatakan “wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh,uhibbuki aydhon”aku terharu mendengarnya.Dalam hatiku bertasbih mengucap syukur “terimakasih ya Allah,Sungguh besar nikmat mu ini,ku temukan kebahagiaan di dalam agamaMu,dengan ini aku berharap semoga engkau selalu menjaga hatiku untuk tetap berada di jalanMu.

 

 

 

Postingan populer dari blog ini

Teks Ceramah

 A. Definisi dan Ciri-Ciri Ceramah     1. Definisi Ceramah          Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ceramah adalah pidato oleh seseorang di hadapan banyak pendengar mengenai suatu hal atau pengetahuan. Ceramah juga berarti penuturan bahan pembelajaran secara lisan. Ceramah merupakan pidato yang bertujuan untuk memberikan nasihat dan petunjuk mengenai suatu permasalahan kepada audiensi yang bertindak sebagai pendengar. Secara umum, ceramah mempunyai pengertian tentang suatu kegiatan berbicara di depan umum dalam situasi tertentu untuk tujuan tertentu dan kepada pendengar tertentu.         Pada dasarnya, pidato, ceramah, dan khotbah memiliki persamaan, yakni pengungkapan pikiran di hadapan banyak orang. Namun, dalam pelaksanaannya, antara pidato, ceramah, dan khotbah memiliki perbedaan. Pidato sering kita ikuti dalam acara-acara resmi, misalnya seminar, rafat pleno,. Ceramah diadakan untuk acara-acara tert...

Teks Laporah Hasil Observasi

            Sebuah laporan hasil observasi dapat disajikan dalam bentuk teks tertulis maupun teks lisan. Kamu sering melakukan observasi atau pengamatan, tetapi belum memahami cara menyusun teks laporannya dengan baik. Untuk itu, kamu perlu memerhatikan penyusunan laporan hasil observasi yang kamu dengar atau kamu baca dari media televisi, koran, majalah, atau internet. A. Pengertian, Ciri-Ciri, Sifat, dan Contoh Teks Laporan Hasil Observasi 1. Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi          Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yang didasarkan pada hasil kegiatan observasi/pengamatan. Kegiatan observasi merupakan kegiatan pengumpulan data atau informasi melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat di lapangan atau lokasi. 2. Ciri-Ciri Teks Laporan Hasil Observasi     Teks laporan hasil observasi memiliki ciri-ciri yang membedakann...

ANEKDOT

A. Definisi. Ciri, dan Jenis Anekdot   1. Definisi Teks Anekdot     Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau orang terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Orang-orang penting yang diceritakan dalam anekdot bermacam-macam, seperti tokoh politik, sosial, dan agama.  Sementara itu, peristiwa yang diceritakan dalam anekdot merupakan peristiwa nyata dalam kehidupan sehari-hari. Namun seiring perkembangan zaman anekdot juga digunakan untuk menceritakan tokoh dan peristiwa fiktif.     Anekdot mengandung humor. Humor dalam anekdot dibentuk dengan kelucuan atau kekonyolan tokoh. Tindakan ataupun ucapan tokoh menimbulkan humor karena adanya peristiwa ganjil yang mendasarinya. Humor juga dapat diciptakan melalui permainan kata, makna, ataupun pelesetan terhadap suatu kata ataupun frasa.     Humor dalam anekdot bukan hanya bersifat menghibur. Bia...