Hentikan! Kumohon
hentikan! Jangan sakiti ayahku, kumohon! Jeritan seorang putri saat ayahnya
disiksa oleh sekelompok laki-laki yang dipimpin oleh pria paruh baya. Dengan mata yang menyala anak itu
dengan berani menarik kerah pria paruh baya yang dikenal sebagai perdana
Menteri bernama Vittorio.
“Hentikan! Jangan sentuh ayahku,
kau bukanlah manusia, kau hanya sampah”. Karena kesal dengan ucapan anak itu
pria tersebut dengan kasar menamparnya hingga tersungkur ke lantai.
“Dengar, kau hanyalah debu
dihadapanku. Apa yang kau inginkan?”
“ Apa kau mau aku berbuat di luar
batas kepada mu?”
Perdana Menteri tersebut berbalik kepada pria
yang sudah tak berdaya dengan luka-luka di sekujur tubuhnya. Ia berkata, “putrimu
cantik, apakah kau mau aku bermain dengannya?
Dengan
tertatih pria tersebut memohon, “jangan sentuh putriku, aku akan melakukan apapun
yang kau inginkan”.
Setelah berkata seperti itu, datang
seorang pria berbadan tinggi membawa sebuah map yang berisi dokumen akuisisi
perusahaann. Dengan tangan yang bersimbah darah, ia memegang pulpen dan
menandatanganinya.
Bukannya
membebaskannya setelah keinginannya tercapai, pria ini disiksa hingga tak
bernyawa.
Dengan mata kepalanya sendiri ia
menyaksikan ayahnya dibunuh, dengan hati yang hancur berkeping-keping perempuan
yang diketahui sebaga putrinya, Gabriella . Ia memeluk jasad ayahnya yang
bersimbah darah dan menangis sekeras-kerasnya.
“Ayah…..kumohon buka matamu….”
Ayah… jangan tinggalkan aku…”
Setelah
pemakaman ayahnya selesai,ia kembali ke rumah bersama ibunya. Ibunya tidak
sanggup membendung kesedihannya hingga ibunya dilarikan ke rumah sakit karena
mengalami gangguan mental.
Di rumahnya, ia seorang
diri meratapi kesedihannya, tanpa tahu bahwa beberapa pria berbadan besar telah
menerobos masuk ke rumahnya. Saat ia keluar dari kamar, mereka langsung mengepung
Gabriella dan memaksanya menandatangani dokumen peyerahan warisan.
Aku tidak sudi menuruti
keinginan kalian. Mereka memukuli seorang gadis berumur 17 tahun hanya untuk
mendapatkan apa yang mereka inginkan. Gabriella dipukul dan punggungnya
tertusuk pecahan kaca sehingga mengeluarkan banyak darah. Ia pikr dirinya akan
mati sebelum kehilangan kesadaran.
Tepat setelah itu
datang seorang pria bernama Ignazio yang merupakan pengacara dari keluarga
gadis tersebut. Ia sangat terkejut mendapati gadis yang ia cintai tak sadarkan
diri dengan bersimbah darah.
Gabriella bertahanlah…,
Ignazio mengulangi kalimat tersebut sepanjang jalan menuju rumah sakit.
Satu bulan Gabriella tak sadarkan
diri dan Ketika tersadar hatinya hancur bekeping-keping mengetahui ibunya telah
dibunuh dan tidak diketahui jasadnya ada dimana. Dalam sekejap ia kehilangan
segalanya.
Setelah
sembuh dan sudah dapat menenangkan diri, Gabriella memutuskan melanjutkan pendidikannya
di Italia. Tapi bukannya langsung belajar, ia dirawat selama setahun karena
mengalami gangguan mental sebagai efek dari tragedi yang menimpa keluarganya.
Ia hanya bisa diam dan menyakiti dirinya sendiri.
Selama
di rumah sakit, ada seorang Wanita paruh baya yang seumuran dengan ibunya
mendatanginya.
“Aku bisa membayar semua biaya
rumah sakit dan pendidikanmu.”
Apa yang membuatmu ingin membayar
biaya pengobatanku? Sedangkan kita saja baru bertemu.”
“Musuh kita sama. Aku yakin kau
mengerti apa yang kumaksudkan, apa kau tertarik dengan tawaranku?” Gadis itu
meraih uluran tangan Wanita paruh baya tersebut.
Sepuluh
tahun kemudian ia kembali ke negara asalnya bersama dendam yang selama ini
tumbuh di hati mereka. Dengan identitas yang baru, Gabriella dan wanita yang
ditemuinya di Italia memainkan peran putri dan seorang ibu. Semuanya telah
berubah. Pengacara keluarganya sekaligus orang yang selalu mencintainya sejak
10 tahun yang lalu kini menjabat sebagai kepala sekretaris istana negara termuda
dan merupakan calon presiden dengan kredibilitas tertinggi. Perdana Menteri
tetap menjalankan pemerintahannya dengan kejam dan putrinya menikah dengan Desderion yang
merupakan pemilik dari perusahaan nomor satu di negaranya karena sebab akuisisi
dari perusahaan Gabriella.
gabriella
memulai balas dendamnya dengan membuat salah satu pria yang memiliki peran
penting dalam peristiwa 10 tahun silam jatuh cinta terhadapnya dan menikahinya.
Kemudian
ia berencana untuk menghancurkan rumah tangga dari putri Perdana Menteri
tersebut yang diketahui adalah alasan utama perbuatan kejinya terhadap
keluarganya 10 tahun silam. Putrinya dikenal sangat terobsesi dengan suaminya
saat ini sehingga untuk menikahinya ia bersedia menghancurkan sebuah keluarga.
Ia
berhasil masuk dalam lingkaran yang berisi orang-orang dengan status ekonomi kelas
atas yang diketahui ketuanya merupakan putri dari Perdana Menteri tersebut.
Dalam
sebuah acara yang dihadiri oleh lingkaran tersebut, Gabriella tampil dengan
membawakan tarian tango yang dipelajarinya selama di Italia sebagai sebagai
salah satu metode pengobatan kesehatan mentalnya. Ia terlihat sangat cantik
dengan balutan gaun berwarna gold.
Ignazio,
suami dari Beatrice putri Perdana Menteri tersebut duduk di kursi vviv dalam
acara tersebut didampingi istrinya.
“bukankah itu beatrice dengan
suaminya?” Bukankah kerutan yang terlihat di wajahnya lebih nampak daripada
kerutan di wajah suaminya?” Lalu yang lainnya menjawab, “Beatrice memang lebih
tua dibandingkan suaminya”
Begitulah ucapan para wanita
tersebut yang masih bisa didengara oleh Beatrice.
Desderion
masih focus menyaksikan tarian tersebut, lalu di tengah tariannya, Gabriella
sengaja membuat kontak mata dengan Desderion untuk menarik perhatiaanya.
Setelah
pertunjukan selesai para tamu berkumpul di sebuah ruangan terbuka untuk
menikmati hidangan yang disajikan.
“Penampilanmu menakjubkan”. Kau
terlihat muda”. Kau terlihat sangat cantik”. Kira-kira begitulah sambutan yang
diterima Gabriella saat memasuki perkumpulan tersebut.
Gabriella
dengan kecantikan dan daya tarik tersendiri mampu menarik perhatian Desderion
dalam sekali tatap. Gabriella memberi sinyal dengan tatapannya kepada Desderion
agar mengikutinya. Desderion yang sudah mulai tertarik pun mengikuti Gabriella
dengan jarak yang lumayan jauh agar tidak menarik kecurigaan dari istrinya yang
tepat berada di sampingnya.
Gabriella
dengan sengaja menjatuhkan gelangnya di tengah jalan. Dan Desderion yang
mengira itu milik Gabriella langsung memungutnya. Dengan niat ingin memberikan
gelang sebagai alasan untuk berbicara dengan Gabriella melihat bahwa Gabriella bukannya
memberikan sinyal untuk mengikutinya melainkan hanya tatapan biasa. Ini disebabkan
karena Desderion melihat Gabriella keluar dengan tujuan untuk menemui suaminya.
Karena
berada dalam lingkaran sosial yang sama dan suami dari Gabriella juga merupakan
bawahan dari Desderion, Gabriella jadi
semakin mudah dalam menjalankan rencananya untuk menarik perhatian dari
Desderion. Lingkaran sosial dan perkumpulan saja tidak cukup, Gabriella
mendekati istri Desderion dan rela menjadi bawahan atau orang kepercayaan dari
Beatrice agar lebih sering bertemu dengan Desderion.
Kemudian
pada hari ulang tahun Beatrice, disanalah Gabriella meminta kejelasan
hubungannya dengan Desderion. “ Temui aku saat hari ulang tahun istrimu di
alamat yang aku kirimkan!” Jika kau tidak datang maka aku anggap bahwa yang
selama ini kuanggap cinta hanyalah imajinasiku semata. “Dan jika kau tidak
datang, anggap saja ini hari terakhir kita bertemu sebagai orang yang saling
mencintai.”
Desderion
bingung untuk memilih datang ke pesta ulang tahun istrinya atau menemui wanita
yang dicintainya yang masih berstatus istri pegawainya.
Tapi pada akhirnya Desderion
memilih menemui Gabriella dan mengkhianati istrinya dan tidak pulang ke rumah
selama beberapa hari. Tempat pertama kali mereka bertemu berdua, bagaikan rumah
bagi mereka untuk berkhianat dari pasangan mereka.
Meski
Gabriella hanyalah selingkuhan dari Desderion di mata orang, tapi bagi
Desderion cintanya pada Gabriella sangat dalam dan tulus. Ia tidak mengetahui
bahwa Gabriella sebenarnya hanya memanfaatkannya saja untuk mencari bukti
kejahatan mertua dan istrinya serta membuat hati Beatrice hancur karena
dikhianati.
Karena
sering menginap di luar, Beatrice mencurigai bahwa suaminya ada main belakang
dengan wanita lain. “ Luca, selidiki apa saja yang dilakukan suamiku dan siapa
saja yang ditemui di luar kantor!” ucap Beatrice kepada salah satu pengawalnya.
Meski
telah menyelidiki tentang suaminya ia hanya tau jika suaminya berselingkuh tapi
tidak mengetahui siapa wanita selingkuhan dari suaminya.
Gabriella yang melihat kebodohan
dari Beatrice karena orang yang dicari berada didekatnya setiap hari hanya bisa
tertawa di belakangnya. “Saat waktu yang tepat aku sendiri yang akan menunjukkan
siapa diriku padamu dasar bodoh”, ucap Gabriella dalam hati.
Gabriella
berencana mengungkapkan bahwa dirinya berselingkuh dengan Desderion saat hari
ulang tahun putrinya Beatrice. Gabriella sangat ingin menyelesaikan balas
dendamnya secepat mungkin, karena ia takut nantinya ia benar-benar jatuh cinta
kepada Desderion nantinya. Ia tersiksa terus-terusan menahan perasaannya yang
terus berkembang kepada Desderion karena ketulusan yang Desderion tunjukkan
kepadanya.
Disisi
lain, Ignazio yang baru mengetahui bahwa Gabriella kembali dari Italia belum mengetahui
bahwa wanita yang selama ini sering ditemuinya dengan nama Eliana yang
diketahui sebagai bawahan dari Beatrice sebenarnya adalah Gabriella.
Tapi taka lama setelah
itu, ia mengetahui bahwa Eliana wanita yang ditemuinya beberapa kali sebenarnya
adalah Gabriella, wanita yang selama ini tidak pernah dilupakannya dan selalu
ia rindukan kehadirannya.
“Kau adalah Gabriella?” Kenapa kau
tak pernah memberitahuku bahwa kau telah kembali?” ucapnya.
“Aku tak mau menempatkanmu dalam
bahaya dengan memberitahumu identitas dan rencanaku”.
“Hentikan rencanamu!” Kau tahu
konsekuensi dari rencanamu bukan?”
Aku tahu. Aku tidak akan memulainya,
jika aku takut akan konsekuensinya”.
“Biarkan aku melakukan sesuatu
untuk membantumu”.
“Inilah alasanku tidak
memberitahumu,karena aku tahu kau akan merespon seperti ini”. Bukannya sudah
kukatakan, aku tidak ingin menempatkanmu dalam bahaya dengan mengetahui
rencanaku”.
“Aku mencintaimu. Segalanya akan
kulakuakan demi melindungi orang yang kucintai. Dan aku bukanlah orang yang
sama seperti yang kau kenal dahulu. Sekarang aku sudah berada di tempat dimana
aku sudah bisa melindungimu, mereka tidak akan menyakitiku.
“Tidak, ini adalah pertarunganku.
Aku tidak akan melibatkanmu dalam pertarunganku.”
“Aku mohon… biarkanlah aku
mleindungimu sekali saja. Biarkan aku menebus penyesalanku karena tidak bisa
berbuat apa-apa saat mereka melakukan hal keji kepada keluargamu 10 tahun yang
lalu.”
“Baiklah, tapi untuk pernyataan
cintamu, aku tidak bisa menjawabnya, karena setelah aku memulai balas dendam
ini, aku tidak tahu kapan dan bagimana hidupku akan berakhir nantinya. Aku
tidak mau nantinya terbebani atas pengakuanmu.”
“Tidak apa-apa, aku mengungkapkan
perasaanku bukan mengharap jawaban darimu, aku hanya ingin kamu tahu bahwa ada
orang yang selalu mengharapkan keselamatan dan kehadiranmu.”
Ignazio maju dua langkah untuk memeluk
Gabriella, Dan Gabriella juga membalas pelukan tersebut sebelum akhirnya keluar
dari ruangan tersebut dan meninggalkan pria tersebut.
Dua
hari sebelum sebelum ulang tahun Diena, putri dari Beatrice, Gabriella menelpon
Beatrice dengan handphone sekali pakai…. Aku akan hadir di acara ulang tahun
putrimu pukul 12.00.Bersiaplah!!!
Setelah
mendengar ucapan wanita yang menelponnya, Beatrice memerintahkan kepada seluruh
pengawalnya untuk berjaga di depan pintu masuk bangunan acara ulang tahun
putrinya. Tidak hanya itu, ia juga bersiap dengan gaun dan riasan yang dikira
akan membuat selingkuhan dari suaminya merasa tertindas.
Sesuai
rencana, Gabriella datang ke acara ulang tahun putri dari Beatrice dengan
berpenampilan layaknya seorang ratu dan kedatangannya sontak menarik perhatian
seluruh tamu. Dengan balutan gaun emas dengan kalung berlian yang berkepala
ular bertengger di lehernya yang diketahui untuk memilikinya saja harus merogoh
kocek hingga milyaran rupiah. Dilengkapi dengan wajah yang rupawan dan tubuh
yang indah, Gabrella terlihat bak seorang ratu di dunia dongeng.
Gabriella
melangkah ke arah Beatrice dan menyapanya. Beatrice yang mempercayai Gabriella
tanpa mengetahui Gabriella yang sebenarnya dengan mudah berkata, “ wanita itu
tidak datang, aku yakin ia tidak punya nyali menemuiku”.
“Aku tidak takut padamu, aku datang
tepat pada jam 12.00.” ungkapnya dengan
senyum bak iblis.
Beatrice sangat terkejut dan marah
mendengar ucapan Gabriella.
Kau… ucapnya dengan wajah yang
merah padam seperti ingin membunuh tapi ditahan karena mereka sedang berada di
tengah kerumunan manusia dan beberapa wartawan.
Setelah
mengungkap identitasnya, Gabriella yakin bahwa nyawanya terancam. Tapi ia tetap
melanjutkan rencananya. Ia kemudian bersiap dan meberitahu kepada
selingkuhannya yakni suami Beatrice bahwa ia telah mengungkap identitasnya
kepada Beatrice.
Tapi
tidak sesuai dengan perkiraan Gabriella, Beatrice bukannya menyakitinya tapi
menyakiti ibu angkatnya yang sudah dianggap ibu serta menjadi rekan balas
dendamnya.
Burrrrr……., air itu mengenai wajah wanita paruh baya yang
sudah berlumuran darah karena dipukuli seharian. Meski tenaganya sudah terkuras tapi amarahnya
masih nampak sangat jelas di matanya yang menyala.
“ harus kuapakan kau agar mau
mengatakan kelemahan Gabriella.”
“Jangan harap, lebih baik aku mati
daripada mengi kutikeinginanmu, dan meludahi wajah Beatrice.”
Tujuan
Beatrice menyiksa ibu angkat Gabriella bukan hanya untuk mengetahui kelemahan
Gabriella tapi juga untuk mengancamnya agar sukarela meninggalkan suaminya.
Karena
mengetahui karakter Beatrice yang tak memiliki belas kasihan, Gabriella sangat
takut dan mengadu perihal tindakan Beatrice kepada Desderion.
Mendengar
itu, Desderion marah besar dengan perilaku rendahan istrinya. Selingkuh
bukanlah sepenuhnya salah dari Desderion, tapi karena sejak awal ia menikah
dengan Beatrice tidak berdasarkan cinta, tatapi dipaksa oleh ayahnya karena
Beatrice beserta ayahnya bersedia memberikan Perusahaan yang diakuisisi secara
paksa dari keluarga Gabriella kepada keluarga Desderion dengan sarat dinikahkan
dengan Desderion.
Sebelum
sempat bertindak, ibu Gabriella meninggal karena terus menerus disiksa oleh
Beatrice.
Mengetahui
itu, Desderion murka dan menggugat cerai Beatrice. Tapi Betrice tetap menolak
untuk bercerai berbeda dengan ayahnya yang sudah merasa dihina karena
perselingkuhan menantunya telah diketahui oelh seluruh negeri. Jadi ayahnya juga menyiapkan gugatan terhadap
menantunya dengan menuntut harta gono gini dengan jumlah fantastis.
Setelah
bercerai dengan istrinya, Desderion meminta restu kepada ayhnya untuk menikahi
Gabriella.
Tapi tentu saja ayahnya tidak
merestui, karena selain Desderion baru saja bercerai dengan masing-masing
pasangan mereka, Gabriella juga dianggap bukan dari keluarga yang setara dengan
Desderion.
Dendam
Gabriella masih berlanjut karena Beatrice dengan keluarganya belum dihukum ats
segal kejahatan yang mereka lakukan. Akan tetapi rencana awalnya yang mendekati
Desderion hanya untuk balas dendam tetapi hatinya berkata lain, ia benar-benar
jatuh cinta kepada Desderion.
Di
lain tempat Gabriella sudah siap dangan segala bukti untuk menggugat Perusahaan
Desderion atas tuduhan akuisisi illegal dan perdana menteri beserta putrinya
atas tuduhan penculikan, penganiayaan dan pembunuhan.
Gugatan
yang diajukan oleh Gabriella menyita banyak perhatian publik. Selain karena
menyeret nama perdana menteri dan perusahaan nomor satu di Negaranya, ini juga
disebabkan karena Ignazio yang merupakan Gabriella juga mengungkapkan identitas
aslinya kepada public. Desderion yang tidak mengetahui perihal kejadian 10
tahun yang lalu dan identitas asli dari orang yang selama ini dicintainya
dengan tulus.
Apa
salahku kepadamu hingga kau melakukan ini kepadaku?” sambil menangis Desderion
bertanya pada Gabriella. Hatinya bagai disayat-sayat hingga rasanya ingin
menyakiti Gabriella dengan tangnnya sendiri. Tapi begitu mengetahui alasan
Gabriella Desderion memohon ampun kepada Gabriella.
“Aku bersumpah, aku tidak terlibat
dalam peristiwa 10 tahun yang lalu.”
“Meskipun kau tidak tahu, tapi kau
telah menikmati hasilnya hingga saat ini.”
“Maka aku mohon maaf atas ketidak
tahuanku ini. Aku mohon… maafkan aku. Tolong tarik gugatanmu terhadap
perusahaanku” sambil berlutut.
“Jika semuanya bias diselesaikan
dengan maaf, maka aku tidak akan mempertaruhkan nyawaku hanya demi melihat
hidup kalian hancur, bukan begitu?” ucap Gabriella dengan seringaian khasnya
yang bak iblis.
Sebenarnya
hati gabriella hancur berkata seperti itu kepada Desderion, tapi apa boleh
buat, dendamnya lebih besar daripada cintanya. Tak lama setelah kepergian
Desderion, Ignazio datang kepada gabriella karena khawatir dengan keadaan
hatinya. Kekhawatiran Ignazio bukan tanpa alasan, ini karena Ignazio tahu bahwa
Gabriella mencintai Desderion, ia khawatir cintanya akan menggoyahakan hatinya
untuk menunutut keadilan terhadap kematian orang tuanya.
Meski
Ignazio mencintai Gabriella dan ia juga tahu Gabriella mencintai Desderion dan
bukan dirinya, ia tetap mencintai dan mendukung Gabriella di segala
keputusannya. Ia mengerti bahwa cinta adalah pengorbanan. Untuk itu, ia memilih
untuk bertahan.
Setelah
melalui rangkaian sidang yang panjang, Hakim akhirnya mejatuhi hukuman seumur
hidup kepada Vittorio dan Beatrice. Sedangkan untuk Desderion semua saham atas
nama dirinya akan dipindahnamakan atas nama Gabriella. Beatrice sangat membenci
gabriella dan memutuskan untuk membunuhnya apapun yang terjadi.
Bukan
hancur karena kehilangan harta, tetapi Desderion lebih hancur karena kehilangan
orang yang sangat ia cintai. Melihat keadaan Desderion yang sangat menyedihkan,
hati Gabriella hancur dan memutusakn untuk memaafkan Desderion dan kembali
kepadanya.
Disaat
mereka sudah bahagia, Beatrice kabur dari penjara dan menculik gabriella saat
Gabriella sedang sendiri di rumah. Desderion langsung mengetahui rencana
Beatrice ketika tahu bahwa ia kabur dari penjara. Desderion langsung pulang ke
rumah dan mendapati Gabriella sudah tidak ada di rumah.
Desderion
menelpon Ignazio untuk membantunya mencari Gabriella. Dalam hitungan menit, ia
sudah menmukan alamat IP handpone gabriella yang tidak dimatikan oleh Beatrice.
Gabriella
berada di dalam sebuah mobil dalam keadaan tangan dan kakinya telah terikat.
“ Lepaskan aku! Teriak
gabriella”
“Tidak akan, dasar wanita tidak
tahu malu” ucapan Beatrice. Sambil memegang pisau, Beatrice menusuk gabriella
di bagian perutnya.
Selang
beberapa saat, Ignazio dan Desderion datang ke tempat persembunyian Beatrice.
Ignazio mengeluarkan Gabriella dari dalm mobil tersebut dan menekan luka
Gabriella agar untuk menghambat darah yang keluar dari tubuh Gabriella.
Sedangkan Desderion mengendarai mobil Betrice untuk menjauhkan gabriella dari
jangkauan Beatrice.
Desderion
yang melihat keadaan Gabriella yang tertusuk dan keselamatannya selalu terancam
oleh mantan intrinya, Desderion menyalahkan dirinya atas kejadian tersebut. Ia
berpikir, segala yang menimpa Gabriella selalu berhubungan dengan dirinya.
Desderion berpikir jika tidak ada dia maka kehidupan Gabriella akan aman dan
tenteram. Maka dari itu, ia sengaja mengemudikan mobil tersebut menuju jurang.
Tapi
, yang terjadi selanjutnya bukanlah yang diharapkan Gabriella. Tiba-tiba mobil tersebut tidak terkendali dan jatuh ke
jurang yang berjarak tidak jauh dari tempat Gabriella dan Ignazio. Gabriella
histeris melihat kejadian tersebut. Ia tidak bodoh untuk mengetahui bahwa
Desderion sengaja melajukan mobil tersebut menuju jurang.
Dalam
kecelakaan tersebut, Desderion tewas dan Beatrice selamat tapi wajahnya hancur,
ia mengalami gangguan jiwa karena tidak dapat menerima kenyataan yang
dialaminya. Sedangkan Gabriella masih sangat merindukan sosok Desderion
kekasihnya. Tapi meski Desderion tidak ada di sampingnya, ada Ignazio yang
selalu bersedia menemaninya melewati semua ini.
3
bulan setelah kejadian tersebut, Gabriella memutuskan pergi ke Italia, tempat
impian dirinya bersama Desderion setelah menikah. Disana ia mendatangi tempat
dan terbayang kehadiran Desderion yang hingga saat ini masih sangat
dirindukannya.
Sebelum
pergi ke Italia, Gabriella memeberitahu Ignazio keputusannya. Sehari setelah
itu, Ignazio memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan yang selama ini ia
perjuangaka yaitu ketua sekretaris istana merdeka. Mendengar berita pengunduran
dirinya, asisten pribadinya langsung menanyakan alasannya mengundurkan diri
secara tiba-tiba.
“Apakah alasanmu mengundurkan diri
adalah nona Gabriella?” Bagimana kau bisa memutuskan hal sebesar ini dalm waktu
sehari?” Apakah kau akan menyusulnya ke Italia dan apakah kau mengetahui dimana
ia berada?”
“Pertama, alasanku mengundurkan
diri, sesuai dengan apa yang kamu pikirkan. Kedua, aku sudah memikirkan hal ini
sudah dari jauh hari tapi aku hanya menunggu alasan untuk memutuskannya. Dan
yang ketiga, aku belum tahu dimana ia berada, tapi aku yakin jika takdirku
bertemu dengannya, maka aku akan dipertemukan dengannya.
Gabriella dengan
kesedihan dan kerinduannya, serta Ignazio dengan harapan tanpa kepastian yang
dimilikinya higga kini masih membiarkan takdir menuntunnya kepada wanita yang
dirindukan. Jika takdir mempertemukannya lagi dengan Gabriella, ia bertekad
akan memperjuangkannya dan tidak akan melepaskannya untuk kedua kalinya.
Tidak ada yang tahu bagaimana takdir akan mepermainkan mereka lagi. Apakah bertemu dan memulai kisah yang baru atau tetap dengan kesedihan dan harapan yang dibawa merek.